EEPIS-Online,Selasa, 21 September 2010 merupakan waktu perlombaan robot. Sejak pagi hari tim telah mempersiapkan diri di arena lomba. Melihat hasil drawing yang kurang menguntungkan kemarin tak lantas membuat tim berkecil hati. Berada di grup C bersama-sama dengan lawan berat seperti China merupakan hal yang tidak terduga.
Pada pertandingan awal di babak penyisihan, terdapat 6 pertandingan yaitu Egypt 1 vs Fiji ( skor 53-0) , Thailand vs Pakistan (skor 47 – 3), China vs Nepal (skor 120 – 1), Jepang vs Malaysia (28 – 51), Egypt 2 vs Srilanka (33 – 1), Hongkong vs Mongolia (36 -12). Dalam pertandingan ini China sudah tampak lebih unggul dengan skor 120 alias pharaoh dalam waktu 1 menit 39 detik meski sempat terkendala pada robot manualnya. Istilah pharaoh artinya kemenangan telak dengan posisi piramida terbangun sempurna.
Sementara 6 pertandingan di sesi berikutnya, yaitu Egypt 1 vs Saudi Arabia (skor 12 – 0), Thailand vs India (skor 64 – 1), China vs Indonesia (skor 120 – 7), Jepang vs Vietnam (skor 22 – 7), Egypt 2 vs Brunai (skor 26 – 0), Hongkong vs Mongolia (skor 3 – 26). Pada seleksi kedua ini, China pun memperoleh kemenangan sempurna (pharaoh). Skor 7 yang diperoleh Mio_rEi diperoleh melalui perjuangan karena robot otomatis Mio_rEi tidak stabil pada saat menyusun piramida tengah (khafraa). Hal ini sangat berbeda dengan latihan dan running test yang dilakukan kemarin dimana robot berjalan dengan sempurna. Sehingga tim harus bekerja keras mengumpulkan skor agar dapat memperoleh wild card dan masuk ke perdelapan final.
Meski gagal di pertandingan pertama, pada pertandingan berikutnya tim Mio_rEi berusaha keras untuk memperbaiki perolehan nilainya. Bertanding melawan Nepal, tim yang bertanding dengan robot yang kurang stabil berhasil memenangi pertandingan dengan skor 22 – 3. Sangat disayangkan, karena skor tersebut masih relative kurang untuk mendapatkan wild card sehingga perjuangan tim kandas. Nilai yang dikumpulkan oleh tim dari Jepang dan Malaysia lebih tinggi, sehingga kedua tim itulah yang mendapatkan wild card. Kesedihan dirasakan oleh seluruh anggota tim karena tidak dapat membawa pulang predikat juara, hanya penghargaan khusus dari MOBUCHI MOTOR. Melalui saluran telepon internasional Direktur PENS, Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng, Ph.D menyampaikan permohonan maaf karena pada ABU Robocon tahun ini tim hanya mampu bertahan hingga babak penyisihan. “Semoga kita dapat menampilkan robot-robot yang lebih baik di tahun tahun mendatang,”imbuhnya.(humas)