EEPIS-Online, Meskipun terlihat sepi di pagi ini, namun beranjak kampus PENS terlihat semakin semarak oleh sekitar 200 Tugas Akhir mahasiswa yang telah menghiasi beberapa sisi ruang dan lorong Gedung Baru PENS. Di samping untuk memperkenalkan Tugas Akhir mahasiswa PENS, acara ini diselenggarakan untuk mengembangkan kepercayaan diri mahasiswa atas hasil karyanya. Acara ini berlangsung pada tanggal 5 Agustus 2010, mulai pukul 12.00 – 15.30.
Sebelumnya tugas akhir ini telah diuji dan dipresentasikan di depan dewan penguji. Di beberapa jurusan bidang garap robotik dan otomatisasi masih menjadi trend meskipun ada juga yang mengembangkan bidang Global Disaster Manajemen System (GDMS). Misalnya tugas akhir Atik Khoiriyah yang berjudul Sistem Mitigasi Banjir Bengawan Solo dan Amarinda Saadah yang lebih menjelaskan mengenai mitigasi dan evakuasinya. Sementara beberapa judul lainnya juga mengangkat hal yang sama untuk kasus bencana gunung api. Tugas akhir ini sangat menarik mengingat Bojonegoro yang menjadi studi kasus lokasi telah bertahun-tahun menjadi langganan banjir akibat luapan Bengawan Solo. Sistem yang dibuat agar masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika air mencapai ketinggian (level) tertentu dengan alarm yang dikirim melalui SMS. Kemudian mereka juga akan diberikan arahan tindakan evakuasinya tiap tingkatan ketinggian.
Lain lagi dengan tugas akhir Rachman Ardyansyah, Abdurrahman dan Alfian yang berjudul FMX atau lebih dikenal dengan sistem kendali mekanisme ekspresi wajah pada kepala robot humanoid dengan simulator. Mahasiswa jurusan Teknik Elektronika ini membuat robot (kepala) yang dapat berkomunikasi non verbal alias berkomunikasi melalui ekspresi wajah. Mulai dari marah, terkejut, bahagia, sedih, takut, meremehkan (foto2 terlampir). Kelapa robot sendiri dibuat dari bahan serat viber, melalui rekayasa komposit. Dibuat lubang pula untuk mata hidung dan mulut, serta alis yang menunjukkan ekspresi sesuai dengan ekspresi wajah yang ditangkap oleh kamera. Setelah dilakukan deteksi emosi, robot yang menggunakan 8 buah motor ini kemudian bergerak sesuai ekspresinya. Menurut Alfian, karyanya ini telah dikirim mengikuti konferensi internasional yang diadakan di Berlin sebagai bagian dari riset kelompok riset HUMEX dan RABBIT. “FMX ini adalah robot yang dikembangkan pertama di Indonesia, bahkan mungkin yang kedua di dunia setelah Jepang,”imbuhnya
Selain itu banyak pula tugas akhir yang bernuansa game, diantaranya game berbasis edukasi dan entertainment.
Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng, Ph.D. Direktur PENS yang didampingi oleh Drs. Miftahul Huda, MT Pembantu Direktur III bidang kemahasiswaan menyatakan cukup puas dengan karya Mahasiswa PENS. Lebih jauh lagi beliau berpesan agar karya mahasiswa PENS ini dapat dikembangkan lagi sehingga menjadi sebuah produk yang dapat dimanfaatkan di masyarakat. Unsur-unsur yang menjadi penilaian oleh dewan juri adalah Inovasi, Kreatifitas, Aplikasi dan kerjasama dengan mitra industri.
Pengunjung kegiatan yang rata-rata dari kalangan mahasiswa dan Industri menyatakan sangat tertarik dengan tugas akhir mahasiswa PENS. Panitia kegiatan ini telah menyiapkan beberapa penghargaan kepada para juaranya. Mulai dari penghargaan berupa sertifikat juga ada uang pembinaan sejumlah sbb: Juara 1 : Rp. 800.000,- Juara 2 : Rp. 600.000,- Juara 3 : Rp. 400.000,- Juara Harapan 1 : Rp. 200.000,- Juara Harapan 2 : Rp. 200.000,-. Untuk masing-masing jurusan. (Humas PENS)