Source : Jawapos, Edisi Jumat, 3 Agustus 2007
Diknas Rintis Program Schoolnet
EEPIS Online, SURABAYA
– Program schoolnet yang dicanangkan Dinas Pendidikan Surabaya segera
terealisasi. Diknas telah mengadakan pelatihan teknologi informasi
untuk para kepala sekolah se-Surabaya. Pelatihan itu berlangsung mulai
30 Juli lalu hingga hari ini (3 Agustus). Sebanyak 90 kepala sekolah
dari jenjang SD sampai SMA mendapatkan pelatihan IT (information
technology) hasil kerja sama Diknas dengan Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya (PENS) ITS.
dengan menggunakan medium online. Schoolnet atau sekolah berbasis IT
merupakan bentuk tuntutan masa depan," terang Tetty Wulandari, Kabid
Pengembangan Pendidikan Diknas Surabaya. Sekolah yang ditunjuk menjadi
schoolnet memiliki jejaring pembelajaran dengan Depdiknas.
Ada
lima materi yang diberikan selama pelatihan. Yaitu, pengenalan terhadap
komputer, Microsoft Office (Microsoft Word, Excel, dan Power Point),
pengenalan database access, internet dan web blog, serta konsep
jaringan.
Namun, tidak semua Kasek akrab dengan fasilitas
internet. Beberapa orang di antara mereka masih terlihat kaku ketika
mengoperasikan jaringan internet. Tak hanya itu. Untuk memindahkan data
dari komputer ke flash disk, mereka masih membutuhkan panduan dari
asisten tentor. Secara umum, para Kasek itu memang masih gaptek alias
gagap teknologi.
Randi Pilago, asisten tentor, mengakui fenomena
Kasek yang masih gaptek. Padahal, menurut dia, materi yang diajarkan
masih bersifat dasar. "Beberapa di antara mereka bahkan ada yang baru
mengenal internet," katanya. Secara umum, tingkat penguasaan para Kasek
terhadap IT masih dalam level menengah ke bawah.
Karena itu,
pelatihan pengenalan IT itu dirasa sangat penting. Tak hanya para Kasek
yang disentuh, pelatihan untuk para guru dan staf TU (tata usaha)
difokuskan ke SMKN 1. Sedangkan para pustakawan disentralkan di SMKN 2.
"Jadi, semua elemen sekolah harus tersentuh dan tak boleh gagap
teknologi," tegas Tetty.
Ke depan, pembelajaran difokuskan
dengan penggunaan internet. Mulai sumber bahan ajar, pembuatan soal,
hingga ujian. "Semua berbasis teknologi," katanya.
Untuk
merealisasikan program itu, Diknas juga memperluas jaringan ICT Center,
yang saat ini pengoperasiannya terpusat di SMKN 1. Fasilitas ICT
(information communication and technology) menjadi sarana pelengkap
pembelajaran. ICT Center di SMKN 1 Surabaya saat ini memiliki 50 klien
sekolah. Mereka nanti bisa mengakses berbagai informasi pendidikan.
"ICT di SMKN 1 itu akan terkoneksi dengan sekolah-sekolah yang sudah
menjadi klien," ujar Tetty.
ICT dimaksudkan untuk meningkatkan
kecepatan kerja dan kemudahan mendapatkan informasi. Selain itu, dengan
adanya jalinan networking antarsekolah, siswa tidak akan ketinggalan
informasi satu sama lain. "Sebab, mereka bisa mengakses segala
informasi," ujarnya. (kit)