EEPIS Online, Perhelatan Kompetisi Robotika terbesar di Indonesia setiap tahun selalu mengundang banyak penonton. Hingga saat ini, sebanyak 2200 tiket telah ludes terjual.  Jumlah penjualan tiket "1.jpg"disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas dome yang maksimal memuat 5000 orang. Untuk penggunaan tiket, memang tampak lebih ketat. “Penonton yang telah memiliki tiket, boleh keluar masuk Dome maksimal dua kali. Setelah itu, tiket akan kami ambil,” ujar Amri Zuhal, salah satu panitia ticketing.

Menurut mereka ini ditujukan agar penonton tetap berada di atribun
hingga acara selesai. Mayoritas penonton memang ternyata para supporter. Dari tahun ke tahun jumlah mereka semakin bertambah. Setiap tim memang diperbolehkan untuk membawa supporter dari kampus masing-masing. Pertandingan tim tanpa dukungan dari supporter, ibarat sayur tanpa garam. “Nggak lengkap rasanya, kami harap besok akan lebih banyak supporter yang datang mendukung kami,” ujar Widi, salah satu anggota tim KRI PENS jum’at malam (21/05).
"3.jpg"Suasana formasi supporter di atribun ini didominasi dari dua kubu yaitu, Surabaya dan Malang. Rata-rata mereka bercampur dengan wilayah asal masing-masing, tanpa memperdulikan asal kampus yang berbeda.  Supporter paling heboh di Dome ini dikuasai oleh PENS dan gabungan supporter tuan rumah, Polinema, UM dan Brawijaya.
PENS sendiri, memboyong lebih dari 500 supporter untuk memberi semangat putra-putra KRI-KRCI, Mio-rEi, HI 101, Si_Kumo, dan L_F17. Uniknya, para supporter yang berseragam hitam tersebut tidak dikoordinir. Berkumpulnya para supporter pun terjadi secara spontan. “Yah, kita kan punya kewajiban untuk mendukung tim dari kampus kita. Kita kayak merasa ikut memiliki.
Nggak usah dikoordinir, pokoknya langsung kumpul di Dome, gitu aja,” ujar Ari Bima, mahasiswa jurusan Elektro Industri ini.
Peralatan yang dibawa pun tampak lebih heboh dari supporter lain. Drum, bendera, hingga rela berpenampilan seperti badut, mereka sajikan untuk mendukung tim kesayangan mereka. “Sebenarnya yang terpenting adalah suara kami, bukan alat-alat ini. Karena suara kami lah yang bisa mereka dengar dan terima sampai ke hati. Kalau PENS menang, kami pun ikut senang,” lanjut Ari. (sui/dip/hum)

wpChatIcon
EnglishIndonesian