Saat di semifinal, kembali G-Rush berhasil mengalahkan robot dari Malaysia yang memang terlihat juga cukup tangguh. â€Kalau saja kami tidak dikerjain wasit mungkin bisa jadi G-Rush yang keluar sebagai juara pertama. Tapi apa pun hasilnya ini sudah cukup memuaskan,†kata Gigih Prabowo, salah satu dosen yang ikut mengawal tim G-Rush berlaga di Vietnam . Dihubungi terpisah Direktur PENS ITS, Dr Titon Dutono M.Eng, yang terus memantau tim robotnya di Vietnam, menyatakan kebanggaannya atas prestasi para mahasiswa PENS ITS. â€Kami akan menyiapkan penyambutan dan mengarak mereka sesampainya di Surabaya".
"Mudah-mudahan prestasi ini akan terus memacu munculnya prestasi-prestasi lainnya di masa mendatang,†katanya. Dihubungi terpisah, Pramudya Airlangga, ketua tim G-Rush mengatakan, meski sedikit kecewa karena keberpihakan wasit yang tidak segera mengabulkan permintaan timnya untuk melakukan retry, hasil posisi kedua tahun ini sudah cukup memuaskan, dan berhasil memperbaiki prestasi tim robot PENS ITS tahun lalu di ajang yang sama, yang hanya mampu bertahan di delepan besar dan dikalahkan tim Thailand . â€Kami bersyukur bisa mengalahkan tim Thailand yang menghentikan langkah DEPTH4 tahun lalu di babak delapan besar, dan kami tetap bisa membawa pulang kemenangan meski baru di posisi kedua,†katanya. (ENT/Humas ITS)