"tefl.JPG"Pagi tadi (01/04/2010) Direktur PENS, Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng, Ph.D meresmikan E-TEFL Online Test sebagai program resmi di PENS. Program yang sebelumnya telah diuji coba selama 5 kali ini pada awalnya dibuat karena adanya masalah yang sering timbul berkaitan dengan pelaksanaan tes TOEFL atau kemampuan bahasa Inggris.

"IMG_0406_1.JPG""Banyak sekali kekurangan di test konvensional yang dulu, seperti proses koreksi hasil test yang memakan waktu lama, kemungkina kaset rusak pada saat test berlangsung, bahkan soal yang tidak random. Hal ini memungkinkan terjadinya kecurangan pada saat test, di samping proses evalusi dan hasil test yang lama keluar", ujar Edi Satriyanto, S.Si, M.Si, selaku salah satu dosen penggagas EEPIS EFL Online Test.

Dengan memakai sistem ini, kita dapat langsung memperoleh hasilnya segera setelah kita selesai mengikuti keseluruhan test. Jadwal laboratorium yang akan digunakan untuk ujian pun dapat diatur secara fleksibel dengan kuota peserta lebih banyak. Soal yang diberikan juga telah dirandom, dari mulai urutan soal, hingga urutan pilihan jawabannya, sehingga hal ini memperkecil kemungkinan mahasiwa berbuat curang.”Bukan berarti aman, pada saat test berlangsung pun tetap dijaga oleh pengawas, “imbuh Edi. Alhasil, tingkat keakuratan dan kemurnian jawaban pun lebih terjamin. Namun untuk mengikuti tes online ini, mahasiswa harus teregistrasi terlebih dahulu. Untuk itu test masih diselenggarakan bagi pihak internal dan mahasiswa PENS.

Menurut Dadet, untuk meningkatkan daya saing lulusan salah satunya adalah melalui penguasaan bahasa asing. Untuk itu PENS berupaya semaksimal mungkin mengembangkan kemampuan bahasa asing lulusannya.“Sekarang mungkin akan dikembangkan model preparation, sehingga mahasiswa dapat mengasah kemampuan bahasa asingnya sebelum mengikuti test. Ke depan bukan tidak mungkin Lab Bahasa ini juga dapat mengadakan tes kemampuan bahasa lain di luar bahasa Inggris, misalnya bahasa Arab, Jepang, Mandarin ataupun lainnya, “terang beliau yang saat itu juga sempat mencoba program ini bersama 30 orang mahasiswa PENS.

Wacana pemanfaatan Teknologi Informasi melalui pengadaan ICT di PENS memang sedang digarap secara serius. Sebelumnya, pada tanggal 1 Maret 2010 lalu, PENS telah merilis SmartCard sebuah sistem presensi digital yang memanfaatkan chip di dalamnya. Selain untuk mengetahui kehadiran, kartu pintar ini juga berfungsi sebagai ID Card pada sistem keamanan parkir kendaraan di PENS. Ke depan, SmartCard juga akan dimanfaatkan sebagai alat transaksi yang dapat diisi ulang seperti layaknya Debit Card. (humas)

wpChatIcon
EnglishIndonesian