Eepis Online – Hari ini Pk. 18.00 WIB tim Robot Jump-Be beserta pembimbingnya tiba di kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Tim yang disambut oleh Direktur PENS, Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng beserta rekan-rekan sesama mahasiswa ini segera bergegas sholat setelah sebelumnya menerima ucapan selamat. Kedatangan mereka kali ini sengaja tidak disambut dengan acara seremonial, sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang jauh dari kesan "hura-hura". Justru tahun ini kelihatan lebih spesial mengingat kontes robot ini kebetulan bertepatan dengan awal bulan Ramadhan.
Dalam sambutannya, Direktur PENS menyampaikan kebanggan beliau terhadap prestasi tim. "Di mata saya kalian pemenangnya, bukan negara lain," ucap Titon menghapus kedukaan tim yang hanya mampu bertahan hingga semi final ini. Bagaimana tidak, semangat anggota tim Jump-be ini cukup diacungi jempol. Tim yang beranggotakan 5 orang mahasiswa PENS ini harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di India. "Ini sangat berat karena hampir sebagian besar dari tim mengalami kesulitan beradaptasi dengan makanan," ungkap Tribudi Santoso, ST, MT Pembantu Direktur III PENS yang turut mendampingi tim. Hal yang sama juga dialami oleh tim robot dari Jepang, China, Vietnam, dan negara-negara lain. "Makanan India cenderung bertekstur rasa rempah-rempah yang kental dan bau yang sangat tajam. Bahkan nasi putih pun ada campuran butir-butir hitam seperti rempah. Rasanya menjadi sangat aneh," kata Iwan Kurniawan, driver robot manual tim Jump-Be. Akhirnya banyak anggota tim-tim lain selain dari Indonesia ini menjadi loyo. Belum lagi panitia yang sering melakukan pergantian peraturan. Hampir di setiap sesi pertandingan ada briefing dan pergantian aturan.
Ditanya mengenai kondisi robot, Fernando Ardilla, S.ST tertawa lebar. Pertandingan terakhir melawan China membuat robot Jump-Be maupun robot tim China hancur karena saling bertabrakan. Tim Jump-be terpaksa mengorbankan salah satu robot pada pertandingan di India kemarin. Hal ini terjadi karena tim China kedapatan mencuri start 1 detik dan sengaja menabrak robot otomatis Jump-Be. "Sebetulnya posisi kami seimbang dengan China , cuma memang nasib kami saja belum beruntung. InsyaAllah tahun depan kami akan berjuang lagi untuk ABU ROBOCON berikutnya di Jepang. (humas PENS)