SURABAYA – Tim robot G-Rush yang baru saja mewakili Indonesia dalam ajang Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon 2007 di Hanoi, Vietnam, kemarin tiba di Kampus ITS. Kedatangan tim yang beranggotakan mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) itu disambut kalungan bunga. Mereka diarak dengan becak
Penyambutan berjalan kian meriah ketika tim G-Rush memasuki kompleks kampus. Di bundaran ITS, lebih banyak lagi kawan mereka yang menanti. Tiga becak siap membawa para jawara. "Kami sungguh tak menyangka bakal disambut seperti ini," kata Marsudi yang lebih akrab disapa Komeng tersebut.
Becak berhias pita kertas warna-warni mengantar tim G-Rush hingga halaman PENS-ITS. Tak hanya kawan-kawan anggota tim yang bersiap, para mahasiswa baru (maba) dikerahkan. Puluhan maba berseragam putih-hitam diminta berbaris berjajar memanjang. Mereka bertepuk tangan dan menyanyi lagu Sorak-Sorak Bergembira yang beberapa liriknya diganti untuk menyambut G-Rush.
"Hasil yang dicapai G-Rush sudah luar biasa, walaupun belum menjadi yang nomor satu," tutur Titon Dutono, direktur PENS-ITS, dalam sambutannya. Pada ajang ABU Robocon di Hanoi, Vietnam, 26 Agustus lalu, G-Rush berhasil menjadi juara dua. Dalam final, tim itu dikalahkan robot The Inspire Team dari Tiongkok.
Padahal sebelumnya, G-Rush tampil perkasa saat mengalahkan Bangladesh di babak penyisihan. Begitu pula saat di perempat final ketika bertemu Thailand, dan Malaysia di semifinal. Dalam ajang tahunan tersebut, terdapat 19 tim yang turut berlaga. Antara lain, Jepang, Vietnam, Hongkong, dan Korea.
Prestasi Indonesia tahun ini memang lebih baik daripada pelaksanaan ABU Robocon 2006 yang dihelat di Malaysia. Saat itu, tim Indonesia hanya mampu bertahan hingga perempat final. Namun, dibandingkan dengan tahun 2001, prestasi tahun ini memang kalah. Dalam ajang yang diselenggarakan di Jepang tersebut, tim Indonesia yang juga diwakili PENS-ITS menjadi juara.
Pembantu Rektor IV ITS Eko Budi Djatmiko, yang kemarin hadir dalam penyambutan G-Rush mewakili rektor, sepakat dengan Titon. "G-Rush bukan sekadar juara dua, tapi juara," kata Eko. Menurut dia, G-Rush adalah sebuah kebanggaan, baik bagi masyarakat Surabaya maupun Indonesia.
Dia berharap agar para jagoan robot ITS menganggap apa yang diaraih saat itu sebagai sebuah tantangan. "G-Rush adalah ujung tombak untuk menunjukkan apa yang kita miliki," ungkapnya. Dia juga mengingatkan agar tim tak lantas lupa menyalurkan ilmunya kepada adik-adik tingkatnya.
Sementara itu, tim sedikit bertutur mengenai suasana perlombaan. Bagaimana serunya setiap pertandingan dan adu strategi menghadapi lawan-lawan yang berbeda. Secara khusus, mereka menyampaikan terima kasihnya kepada Endra Pitowarno, salah seorang dosen mereka yang juga turut hadir sebagai observer. Menurut mereka, Endra banyak memberikan masukan positif. (ara)