"Vietnam"EEPIS-online, SEHARI setelah dinyatakan
menang dalam final KRI, Tim Robot G-Rush yang terdiri atas Pramudya
Airlangga, Marsudi Handoto, Firdaus Nurdian Syah, Andik Hermawanto, dan
Ali Murtadlo, tidak tinggal diam. Kini hari-harinya mereka lakukan
untuk mengkaji ulang terhadap strategi yang telah diterapkannya, hingga
ia menjadi juara.

“Tidak ada waktu luang lagi buat kami. ’Pesta kemenangan’ telah
kami selenggarakan kemarin. Tapi hari ini kami tidak larut dengan
kemenangan itu. Kami kembali lagi untuk bekerja dan menyusun strategi
agar di Vietnam dapat mengharumkan nama bangsa,” kata Angga, panggilan
akrab Pramudya Airlangga, sebagai ketua tim, Senin (11/6) di Kampus
PENS-ITS.

Diungkapkannya, niat kerja keras yang mereka lakukan
dalam tim memang tercermin dari nama tim yang mereka telah pilih.
G-Rush. Nama itu kepanjangan dari great yang diartikan dengan besar, dan rush
dimaknai sebagai kesibukan. Artinya, tim yang memang penuh dengan
kesibukan-kesibukan besar. Kesibukan itu pulalah, yang diungkapkan
mereka saat ditanya atas kemenangannya, Minggu sore, dengan jawaban;
untuk bisa menang dan tampil sebagai juara mereka jarang mandi, karena
memang dituntut bisa menyelesaikan robot dengan baik.

”Kami
memilih nama itu untuk memberi kesadaran penuh kepada anggota tim,
bahwa kalau memang mau ikut dalam tim, maka harus bisa menghadapi
berbagai kesibukan besar. Kesibukan dalam kuliah, mengerjakan tugas,
praktikum, dan kesibukan untuk memikirkan bagaimana kerja robot agar
optimal,” katanya.

Nama itu, ungkap mahasiswa kelahiran Jombang,
19 Juni 1986 ini, telah dipahami oleh semua anggota tim, sehingga meski
kami kemarin telah menang, malam ini (Senin malam –Red) kembali kami
akan bekerja menyelesakan dan memperbaiki hal-hal yang masih dianggap
kurang ketika turun di final kemarin. ”Kami punya waktu kurang dari
satu bulan untuk melakukan perbaikan sebelum berangkat ke Vietnam. Ini
karena disyaratkan oleh panitia ABU Robocon, bahwa sebulan sebelum
pelaksanaan, robot harus sudah dikirim,” katanya.

Apa yang akan
dilakukan perbaikan? Perbaikan memang tidak akan menyentuh pada
struktur robot, tapi lebih pada memperbaiki mekanik (hard ware) maupun perangkat lunak (soft ware)
yang akan mengatur strategi bertanding lebih optimal. ”Hari-hari ini
kami akan lihat lagi hasil video dalam pertandingan di putaran final
kemarin, kemudian dianalisis, dan dibuatkan bagaimana cara terbaik
untuk melakukan perubahan. Tentu bukan hanya pada robotnya tapi juga
pada kami sebagai pengendali utama, termasuk video dari pertandingan
tim yang akan dihadapi di Vietnam nanti,” kata mahasiswa semester enam
Jurusan Elektronika PENS-ITS ini.

Diberikan Beasiswa

Bagaimana
tanggapan Direktur PENS-ITS? Dr Ir Titon Dutono M.Eng mengatakan, ia
memang kini menyerahkan sepenuhnya kepada mahasiswa untuk melakukan
perbaikan-perbaikan sebelum robot dikirim ke Vietnam pada 26 Juli
mendatang. ”Sebagai orang tua dan pimpinan institusi kami hanya sebatas
mengarahkan dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan apa yang mereka
perlukan dalam melakukan perbaikan,” katanya.
Ini
penting, kata Titon menambahkan, karena tidak sedikit memang kebutuhan
yang harus dipenuhi didalam melakukan perbaikan, baik sensor maupun
peralatan mekanik lainnya. ”Dalam hal sensor, meski tim G-Rush telah
memiliki sensor penditeksi warna, kiranya perlu dioptimalkan lagi.
Demikian juga dengan pembuatan soft ware dalam algoritma
manakala robot otomatis bertabrakan satu dengan yang lain. Kekurangan
yang sepintas kami lihat dalam final kemarin, tim belum membuat
alogaritma yang memutuskan robot untuk mundur jika bertabrakan dengan
robot lain. Ini harus dipikirkan dan dipecahkan,” katanya.

Memang Titon menjelaskan, secara keseluruhan Robot G-Rush telah
menunjukkan kemampuannya dengan berbagai strategi, tapi itu saja belum
cukup harus terus dikembangkan, sehingga menjadi benar-benar sempurna
dengan berbagai macam rintangan.
Untuk memompa semangat
itu, Titon kemudian akan memberikan bonus berupa beasiswa bagi anggota
tim dalam bentuk bebas kuliah untuk melanjutkan di Program Diploma 4.
” (ent crew)


wpChatIcon
EnglishIndonesian