EEPIS Online – Himpunan mahasiswa
elektronika (HIMA ELKA) PENS menggelar event kompetisi robot line tracer yang
bertajuk "IM-3 Line Tracer Goes to School" yang bertempat di auditorium Indosat
Kayun. Kegiatan tersebut terlaksana berkat adanya kerjasama antara himpunan
mahasiswa elektronika PENS-ITS dengan pihak sponsor yakni PT. Indosat dan juga
partisipasi dari pihak sekolah yang telah mendelegasikan siswa/i-nya sebagai peserta
kompetisi tersebut.


Kegiatan tersebut merupakan
puncak acara dari serangkaian kegiatan workshop & training yang telah
dilakukan di SMAN 9 dan SMA Al-Falah Surabaya. Para peserta lomba adalah
mereka-mereka yang telah mengikuti workshop di dua sekolah tersebut, yang mana berasal
dari beberapa SMA yang terdapat di Surabaya diantaranya : SMAN 2 Sby, SMAN 5
Sby,SMAN 9 Sby, SMKN 3 Sby, SMAN 16 Sby, SMA Al-Falah Ketintang Sby, SMA
Khadijah Sby, dan satu-satunya sekolah yang berasal dari kota tetangga adalah
SMK YPM 4 Sda. Line tracer yang diikutsertakan adalah hasil dari workshop yang
telah dilakukan di dua tempat kemarin (SMA
9 dan SMA Al Falah, red
) dengan peserta sebanyak 61 tim yang masing-masing
tim terdiri dari tiga siswa.

Kompetisi ini dibuka
langsung oleh Asisten Direktur III PENS (Bpk Tri Budi S.), dan dilengkapi oleh
sambutan dari kepala sekolah yang telah memfasilitasi tempat untuk
penyelenggaraan workshop (SMAN 9 Sby, red).
Untuk mengatasi troubleshooting peserta, panitia menyiapkan meja konsultasi
dengan delapan orang trainer, dan peserta mendapat kesempatan dua kali test
drive dan troubleshooting sebelum kompetisi dimulai. Meski peserta masih
tergolong baru dalam mengikuti event ini, namun antusias peserta sangat bagus,
dapat dibuktikan dari peserta yang mengikuti tidak hanya siswa laki-laki saja,
namun banyak juga peserta perempuan yang turut serta dalam event ini, bahkan
ada tim yang beranggotakan peserta perempuan semuanya. Kebanyakan, tim-tim yang
hadir didampingi oleh guru pembimbing dan keluarganya.

Kompetisi dimulai dengan babak
penyisihan yang dibagi menjadi 8 grup. Setiap grup diisi dengan 8 tim. Dan dari
masing-masing grup hanya 2 tim teratas yang berhak maju ke babak berikutnya.
Setelah lolos dari babak penyisihan grup, menggunakan sistem gugur dengan
sekali kemenangan sedangkan pada babak semifinal hingga final menggunakan
sistem gugur dengan dua kali kemenangan. Babak penyisihan dilalui dengan mudah
karena lintasan yang disediakan oleh panitia masih sederhana. Baru pada babak
16 besarpertarungan yang sesungguhnya
terjadi.

Untuk pertandingan babak semifinal,
setting pertandingan dirubah dengan waktu yang lebih singkat dan lintasan yang
lebih menantang. Akhirnya, tampil sebagai juara adalah tim ikhwan dari SMAN 2
Sby. Penutupan acara diisi oleh penyerahan hadiah-hadiah dan piala. Penilaian
kategori best, diambil melalui sistem pengumpulan robot dan dinilai
bersama-sama oleh tim juri.

Banyak tim yang diprediksi mampu dengan mudah mengalahkan
lawan-lawannya, ternyata tidak mampu mencapai hasil yang maksimal, hal ini
diakibatkan adanya kerusakan atau gangguan dari line tracer tim-tim tersebut
mulai dari kerusakan sensor hingga kehabisan baterai. (H154m)

wpChatIcon
EnglishIndonesian