EEPIS-Online Selasa (12/01), ahli di bidang Micro-Engineering, Linus Lau, Ph.D asal Malaysia hadir di kampus PENS-ITS bersama pemilik Setia Indo Infotama, salah satu re-seller software di Surabaya, Wimpy. Mereka memperkenalkan Computer Simulation Technology (CST) pada acara Seminar on Computer Simulation Technology di Gedung Teathre PENS-ITS.
Acara ini mengupas habis CST, software yang dapat digunakan sebagai simulator pembuatan desain hardware, baik dengan elektrostatis, magnetostatis, frekuensi rendah maupun temperatur, dengan kecepatan ataupun akurasi yang tinggi.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Dr. Ir. Endra Pitowarno, M. Eng, Ketua Program Studi Mekatronika PENS-ITS . Seminar tersebut dihadiri oleh dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswa PENS-ITS dari berbagai jurusan. Acara sempat terlambat 20 menit dari jadwal yang ditentukan, pukul 09.00 WIB. Namun, secara umum acara berjalan lancar karena panitia begitu cekatan dan profesional.
“Persiapan kegiatan ini sebenarnya mendadak, namun karena panitia yang menangani professional, maka kegiatan dapat berjalan dengan lancarâ€, ujar Dr. Ir. Endra Pitowarno, M. Eng saat ditanya mengenai persiapan acara ini .
Antusiasme peserta seminar muncul karena CST masih merupakan produk baru di Indonesia, namun memiliki kemampuan yang kompleks. “Software ini bagus, karena selain tools di dalamnya yang kompleks, juga dilengkapi dengan tampilan 3 dimensi,†komentar Tri Budi Santoso, ST.MT salah satu peserta seminar CST yang juga merupakan dosen jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS. Namun menurutnya, software semacam ini pasti membutuhkan spesifikasi komputer yang lumayan besar.
Hal ini disetujui pula oleh Tika, salah satu mahasiswa semester 7 jurusan Teknik Telekomunikasi yang juga mengikuti seminar, “CST bagus sekali, banyak manfaat yang saya dapat setelah mengikuti seminar ini, terlebih lagi software ini bisa memudahkan praktikumâ€, ujarnya.
CST memang belum digunakan di perusahaan-perusahaan di Indonesia, Linus sendiri mengharapkan CST dapat berkembang dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang di Indonesia, “Saat ini, kami sedang berkonsentrasi dalam pengembangan CST di Malaysia dan Singapura. Saya berharap, kami dapat segera mengembangkan software ini di Indonesia dalam waktu 5 sampai 10 tahun ke depan, tentu saja pabila terbuka kesempatan,†harapnya.(dwe/dha)