Source : www.its.ac.id

"image.php"EEPIS online, Sebagai
mantan Rektor ITS dan orang yang mengawali terselenggaranya pelaksanaan
kontes robot di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika
(Menkominfo), Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA bakal memberikan dukungan
penuh berupa penyiapan piala tetap untuk Kontes Robot Indonesia (KRI)
dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) kategori Tim Robot Terbaik
Berbasis Teknologi Informasi (TI) (The Best IT Based Robotic Team). Demikian diungkapkan Ketua Pelaksana KRI-KRCI, Dr Ir Titon Dutono
MEng, Kamis (31/5) siang di Kampus ITS. ”Kami pikir wajar sebagai orang
yang pernah merintis pelaksanaan kontes robot pertama di Indonesia
kemudian beliau memberi perhatian lebih dengan menyediakan piala tetap
dengan kategori sesuai dengan kementerian yang dipimpin Pak Nuh,”
katanya.


Titon menyebutkan meski yang akan dinilai pada tim
robot untuk memenangkan kategori sama, tapi cara penilaiannya yang akan
dilakukan para juri berbeda. Pada KRI penilaian didasarkan pada
kemampuan terbanyak dalam penerapan strategi atau algoritma
pemrograman. ”Sedang untuk KRCI penilaian lebih menitikberatkan pada
kemampuan tim dalam mengadopsi ragam teknologi informasi yang
digunakan,” kata Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
ini.

Titon berharap dengan adanya tambahan satu lagi piala
tetap, para peserta akan makin bersemangat dan lebih serius didalam
mengikuti kontes satu tahunan ini, karena pada masing-masing kategori
piala yang diberikan punya makna dan pristise sendiri-sendiri.

”Kalau
melihat pada titik berat penilaian di KRCI, rasanya yang berkemungkinan
besar akan menang adalah KRCI kategori swam, yang tahun ini memang baru
pertama kali diadakan, dan kebetulan hanya diikuti oleh dua robot,”
terang Titon.

Sementara untuk KRI, The Best IT Based Robotic
Team kemungkinan bisa dimenangkan oleh siapa pun juga dari 40 finalis
yang akan bertanding. ”Memang kemungkinan besar diraih oleh mereka yang
akan keluar sebagai juara pertama, mengingat untuk bisa tampil sebagai
juara dibutuhkan kemampuan pemrograman yang bervariasi atau strategi
yang banyak. Tapi semuanya masih harus dilihat pada saat pertandingan,”
terangnya .

Titon juga menjelaskan, sebagai panitia dan tuan
rumah, ITS memang telah mengundang Menkominfo untuk hadir dan
menyaksikan pembukaan dan penutupan KRI-KRCI. ”Tapi sampai sekarang
belum ada kepastiannya, meski begitu, pemberian piala tetap sudah
merupakan dukungan yang sangat luar biasa bagi panitia,” kata Titon
yang menggantikan Mohammad Nuh menjadi Direktur PENS ITS ini.
(Humas/rif)

wpChatIcon
EnglishIndonesian