Â
EEPIS OnlineEEPIS Online,
Senin (25/05) diadakan kuliah tamu mengenai teknologi satelit nano dengan tema "The Next Generation of Nano Satellite for Deep Space
Radio Observation and Qualification of Microtechnology" . Seminar dengan pembicara
Dr. Dedy Himawan Bagus Wicaksono, peneliti dari TU Delft dan lulusan S3 dari
Dutch University yang telah berhasil mengembangkan teknologi satelit nano banyak menarik perhatian dosen, karyawan, dan mahasiswa PENS.
Teknologi
satelit nano merupakan teknologi satelit dalam skala mikro-nano-piko cukup baik untuk dikembangkan terutama bagi para
mahasiswa. Proyek satelit ini telah berhasil dikerjakan oleh mahasiswa Dutch
University, atas dasar itu Beliau tertarik untuk mengembangkan teknologi
satelit nano ini di Indonesia.
sendiri telah mengeluarkan 2 (dua) satelit nanonya, yaitu versi pertama
Delfi-C3, dan versi yang kedua adalah Delfi-n3xt.
Satelit
Delfi-C3 secara fisik diadopsi dari kincir angin Belanda, memiliki 4
baling-baling. Bentuknya yang kecil dan ringan ( 10x10x34 cm, berat<10 kg)
menjadikan satelit ini murah, karena peluncurannya ditumpangkan ke muatan atau
satelit yang lebih besar. Delfi-C3 diluncurkan di India pada tanggal 28 April
2008 memiliki daya 12 Watt, 8 payload
service, directional antena, 635 km dengan orbit polar dan dirancang aktif
power sistem. Saat Delfi-C3 mengorbit polar dan membelakangi matahari, satelit
ini tetap bekerja mengingat satelit ini menggunakan tenaga matahari sebagai
pembangkit listrik. Delfi C3 juga disetting
pada saat tidak berada di atas Belanda tetap bisa dipantau oleh radio
amatir yang ada di belahan negara lain.
Proyek satelit nano berikutnya akan dikembangkan
di
adalah INSPIRE (Indonesia Nano Satellite Platform Iniative for Research and
Education). Proyek ini akan merangkul mahasiswa-mahasiswa dari berbagai
universitas di Indonesia. INSPIRE
memiliki beberapa target, yaitu untuk pendidikan, pengembangan dan pengujian
sub-teknologi, dan pengembangan platform satelit. Ditargetkan tahun 2012
INSPIRE-1 sudah bisa diluncurkan dan disusul peluncuran INSPIRE-2 tahun 2014
mendatang..
Proyek
ini diharapkan dapat membuyarkan anggapan semua orang tentang teknologi satelit
yang dirasa sangat sulit. Langkah awal dengan mengadakan workshop teknologi
nanosatelite untuk mengenalkan para mahasiswa tentang teknologi satelit mulai
tahun ini.
Suatu
saat akan ada kompetisi satelit antar universitas atau negara layaknya
kompetisi robot. Mengingat keberadaan satelit sangat penting di era globalisasi
ini, setiap negara akan berlomba-lomba menciptakan satelit. Tidak menutup kemungkinan
pada era mendatang tiap orang akan memiliki satelit masing-masing. Jika Bill
Gates mampu mewujudkan mimpi One Computer
One Home, bagaimana dengan One
Satelite One Home? (phie/deka)