Kedua tim yang akan bertanding pada babak lanjutan kali ini adalah SISUI dari Univ. Mercu Buana di sisi merah melawan tim tuan rumah Luviouzo di sisi biru. Kedua badan robot tampak menarik dengan balutan baju merah untuk robot SISUI dan kain batik untuk robot Luviouzo. Menurut juri, sensor untuk robot sangat sensitive terhadap suara. Bukan hanya suara alunan musik, namun juga sensitive terhadap suara supporter yang sulit sekali untuk dihentikan. Jadi, juri menganjurkan kepada semua tim pengikut KRSI untuk menjadikan hal tersebut sebagai ‘PR’ agar bisa membedakan antara suara music dan supporter atau malah dibuat tidak peka terhadap suara supporter, sehingga robot bisa menari mengikuti alunan lagu. Selain itu peserta harus sudah siap mengantisipasi tergelincirnya robot dan robot harus segera dinyalakan setelah juri menyatakan “SIAPâ€. Sistem penilaian ini tergantung pada derajat kebebasan dan struktur dalam robot. Derajat kebebasan yang dimaksud dewan juri adalah kemampuan gerak yang dapat dilakukan oleh robot pada saat bergerak mengikuti suara, misalnya menggoyangkan pinggul, menggerakkan tangan dan kepala, dan lain sebagainya. Dalam pertandingan ini juri memutuskan tim Luviouzo dari UGM menjadi pemenang pada babak ini.
Pertandingan berikutnya adalah robot jaipong ELIT dari ITN Malang di sudut merah melawan Scylia dari ITS di sudut biru. Pada pertandingan ini juri juga mengingatkan untuk tim peserta jika ingin melakukan retry, maka hanya mengutak atik alat dan menekan tombol kembali, tanpa membantu menggerakkan bagian tubuh robot secara manual. Robot ELIT dengan balutan kebaya merah mulai memainkan pinggulnya setelah lagu Bubuy Bulan dimainkan, sementara Scylia dengan kebaya putihnya mengayunkan selendangnya. Pada pertandingan ini juri berhak menghentikan musik di tengah-tengah pertandingan. Pada pertandingan kali ini kedua robot tampaknya kurang peka terhadap suara, sehingga keduanya tetap menari meskipun musik dihentikan. Dan yang menggemaskan meski setelah lagu selesai, robot ELIT masih terus menari. Namun demikian diputuskan oleh dewan juri, robot ELIT dari ITN malang yang memenangkan pertandingan ketiga ini.
Pertandingan keempat adalah pertandingan antara Art Sabiya dari Politeknik Manufaktur Astra di sudut merah melawan tim NO-Gleng dari Univ. Muhammadiyah Surakarta di sudut biru. Tim dari sudut biru tampaknya tidak membutuhkan kateter untuk menyalakan robot, namun langsung menggunakan telinga. Setelah menit berjalan, robot dari Art Sabiya tidak bisa menari sama sekali. Sehingga dengan mudah juri memutuskan robot NO-Gleng dari Surakarta menjadi pemenangnya. Pertandingan ini menutup putaran KRSI yang pertama. Penonton tentunya juga masih penasaran robot penari mana yang paling cantik melenggak-lenggokkan tubuhnya, karena KRSI putaran kedua akan dilanjutkan setelah istirahat. Dan setelah ini akan dilanjutkan dengan pertandingan putaran pertama KRCI dari semua divisi.(humas-ent)