EEPIS-Online, Mundur 30 menit dari jadwal yang ditentukan, robot KRSI
kembali akan berlenggak-lenggok di atas panggung mengikuti alunan musik Bubuy
Bulan. Putaran ini merupakan putaran terakhir pada hari pertama lomba KRI, KRCI
dan KRSI Nasional 2009.


Pertandingan selanjutnya, yaitu pertandingan kesebelas mempertemukan antara
Marawis dari Univ. Bhayangkara Surabaya di sudut merah dengan SISUI dari Univ.
Mercu Buana Jakarta di sudut biru. Ketika musik mulai diperdengarkan, Marawis
dengan lihainya mulai menari. Karena menggunakan telinga sebagai sensor untuk
mendengar lagu, Marawis menggunakan headset agar robot tidak terganggu oleh
suara-suara lainnya. Dengan tariannya, Marawis mampu menarik perhatian juri yang
kemudian memenangkannya di pertandingan ini.

Kemudian diteruskan dengan pertandingan antara Q-Think dari Univ. Merdeka Malang di sudut merah dengan
Aadiyat dari Univ. Sriwijaya Palembang di sudut biru. Kedua robot ini mampu
menari ketika lagu telah didendangkan. Namun juri memutuskan bahwa Q-Think
menang karena derajat kebebasan gerakannya jauh melebihi Aadiyat.

Sementara GENDING 205 dari STIMIK ”MDP” Palembang di sudut merah dengan
ELIT dari ITN Malang di sudut biru melanjutkan aksinya. Tarian ELIT ini mampu
menarik tawa para juri ataupun penonton. Pasalnya, tariannya begitu luwes dengan
gerakan pinggulnya dan tidak ada kesalahan. Alhasil, ELIT mampu memenangkan
pertandingan ini.

Pertandingan terakhir untuk putaran III adalah NO-Gleng dari Univ.
Muhammadiyah Surakarta di sudut merah dengan SRI dari PENS di sudut biru. SRI
yang berganti kostum menjadi hijau-hijau ini menari dengan begitu indah
mengikuti alunan lagu.
Di
tengah-tengah pertandingan, NO-Gleng tiba-tiba saja berhenti menari. Juri pun
memutuskan SRI memenangkan pertandingan karena dia memiliki ruang derajat
kebebasan yang lebih dibandingkan lawannya. (ent/ hum)

 

wpChatIcon
EnglishIndonesian