EEPIS Online – Setidaknya sekitar 13 orang perwakilan negara-negara berkembang telah mengikuti pelatihan penerapan Teknologi Informasi di bidang Elektro Industri di PENS. Pelatihan yang dihelat sejak 5 Oktober lalu ini diikuti oleh peserta yang berasal dari negara dikawasan Asia Afrika, diantaranya Bangladesh, Cambodia, Kenya, Lao PDR, Pakistan, Tanzania, Uganda serta Timor Leste.
Ditanya mengenai tujuan dilaksanakannya pelatihan ini, Fahrurozi menjelaskan bahwa selain sebagai sarana bertukar informasi dan teknologi elektronika, lebih jauh, pelatihan ini merealisasikan kerjasama selatan-selatan (South-south Cooperation) yang bertahun-tahun telah terbina sejak sekitar tahun 1980-an. “Di bawah kerangka kerjasama teknik, Pemerintah Indonesia melalui Sekretariat Negara RI and Pemerintah Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency) kami telah menyelenggarakan berbagai macam program serupa di Indonesia. Tidak hanya di PENS, kami juga mempunyai program pelatihan Artificial Insemination di Malangâ€, kata beliau.
Acara tahunan ini telah dilaksanakan PENS sejak tahun 1993, dimana pada awalnya merupakan pelatihan berbasis elektronika saja. Namun seiring dengan perkembangan teknologi elektronika, pelatihan ini pun lebih mengerucut kepada bidang-bidang di dalam elektronika, misalnya telekomunikasi, elekto industri dan informatika. Pelatihan berdurasi 120 jam ini dirancang ke dalam 6 aktifitas utama, yaitu experiment, workshop (merancang modul prosessor & memprogramnya), company visit, experiment by design atau project work serta action plan.
Di akhir acara, para peserta menerima sertifikat dan mengikuti acara ramah tamah. Meskipun sehari sebelumnya, mereka juga saling mengenal lebih jauh negara asalnya, melalui presentasi atau lazimnya disebut country report. Hal ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dan kerjasama antar sesama peserta. (humpens)