EEPIS-Online, Rangkaian kegiatan International Electrical Engineering (IEE) Expo 2009 telah berakhir pada malam penganugerahan pemenang IEE Expo 2009, jumat (13/11) malam. Salah satu yang diumumkan adalah pemenang LCEN (Lomba Cipta Elektronik Nasional) XIV 2009. LCEN 2009 merupakan salah satu dari sekian banyak rangkaian acara IEE Expo 2009 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATEKTRO) ITS.
Terdapat lima bidang untuk kategori LCEN, yakni Telematika, Biomedik, Elektronika dan Otomasi Industri, Elektronika Dasar Berbasis Mikrokontroler dan Elektronika Dasar non Mikrokontroler. Di bawah bimbingan Reesa Akbar, ST, PENS berhasil meraih juara I Bidang Elektronika dan Otomasi Industri dengan nama tim Smasher-X2.
Juara I pada setiap bidang mendapatkan Piala Mendiknas. Seluruh juara pada setiap bidang juga mendapatkan Piala Walikota Surabaya serta hadiah total sebesar 54 juta rupiah.
"Semoga kedepan banyak karya-karya mahasiswa kita yang bisa ditampilkan di even-even lomba seperti ini," ungkap Pak Reesa.
Sebenarnya even LCEN juga diikuti oleh beberapa mahasiswa (bimbingan Bu Ratna dan bimbingan Bu Rika). Namun, tim bimbingan Pak Reesalah yang mendapat juara.
"Anak-anak saya dan Bu Ratna memang mengikuti even itu. Tetapi, pada saat penjurian akhir LCEN, mereka tidak dapat mengikuti penjurian karena bersamaan dengan test wawancara kerja. Mereka sampai meminta maaf ke jurusan. Untung ada Pak Reesa dan bimbingannya yang dapat membawa pulang salah satu predikat juara," ujar Bu Rika Kajur Elektronika.
Dalam wawancara melalaui sms, Dimas Adi Handhono menjelaskan kiprah robot buatannya dengan Ali Murtadlo yang berhasil meraih juara pada LCEN 2009.
Robot Smasher-X2 ini sebenarnya merupakan hasil pengembangan Tugas Akhir Dimas yang kala itu masih menjadi mahasiswa D3 Elka PENS sebelum melanjutkan D4 juga di PENS.
“Awalnya dari TA itu robotnya masih dikontrol secara manual dan kurang stabil, saat LCEN saya dan Ali melakukan perombakan pada sistem kerjaya dengan penambahan sensor sehingga kendali robot dapat dilakukan baik secara manual maupun otomatisâ€, jelas Dimas.
Hal lain yang membuat robot Smasher-X2 ini mempunyai nilai plus dari pada pesaing-pesaing lainya adalah robot ini sudah mempunyai aplikasi nyata dan teruji. Kebanyakan tim dari ITB, UNPAD, IPB, dan universitas lainya masih dalam bentuk prototype dan belum sepenuhnya lancar dalam demonya.
Satu lagi hal yang istimewa bagi Dimas dan Ali adalah ketika Menteri Pendidikan Prof. Dr. Ir. M. Nuh, DEA seusai membuka acara IEE dan LCEN menyempatkan diri untuk mendatangi dan meminta mereka untuk mendemokan alatnya. “Benar-benar pengalaman yang membanggakan†urai Dimas.(dha/nnd)