"it_luar" EEPIS Online, Selasa, 29 Oktober 2007 PENS telah dibuka Training IT
Internasional di PENS. Hadir dalam acara ini adalah perwakilan dari Sekretariat
Ne­gara, perwakilan dari konsulat dan perwakilan dari JICA Jakarta serta ITS

Sekitar 13 orang peserta
training Internasional dari 11 Negara di kawasan Asia – Afrika terlihat serius
mengikuti pembukaan training IT Internasional
bertajuk “The 1st International Training Course On
Information Technology- based for Electric Engineering Education” yang akan
berlangsung selama 1 bulan ke depan mulai hari ini (Selasa, 29 Oktober
2007, red).

Training dibuka oleh Pembantu
Rektor I bidang akademik Bp. Prof, Dr. Arief Djunaedy, M.Sc setelah sebelumnya
sempat mendengarkan beberapa sambutan dari pihak Sekretariat Negara, konsulat
dan JICA. Dalam sambutannya Prof. Dr. Arief Djunaedy, M.Sc, menyampaikan
kebanggaannya kepada ITS, terutama PENS yang telah dipilih sebagai tempat
penyelenggaraan training serupa berturut-turut sejak tahun 1993. Menurut beliau
hal ini merupakan salah satu langkah awal ITS dalam menuju Kampus
bersertifikasi International (International Recognation).

Diwawancarai di tempat terpisah,
Direktur PENS Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng menyatakan bahwa Pelaksanaan Pelatihan
ini tidak lepas dari kerjasama Selatan-selatan yang telah terbina selama ini
antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang, melalui JICA (Japan
International Cooperation Agency). “Ke depan, selain hasil pelatihan ini dapat
dimanfaatkan dengan baik di Negara asal peserta, lebih lanjut akan terjalin hubungan yang baik dan harmonis
antara negara-negara di Asia dan Afrika”, ungkap beliau. (Humas PENS)

Hari Pertama, Banyak Peserta Bingung Bahasa

Siang ini, (Selasa, 29 Oktober
2007, red) Ruang Laboratorium Computer Interface di Lantai 3 Gd Baru PENS yang
biasanya lenggang menjadi riuh. Maklum, hari ini adalah hari pertama
pelaksanaan training IT Internasional yang diikuti oleh 13 orang peserta dari
Negara-negara di kawasan Asia dan Afrika dan pelajaran pertama yang mereka
peroleh bukanlah pelajaran tentang IT melainkan pelajaran perkenalan budaya dan
bahasa yang disajikan oleh Ibu Susi Harliani (staf pengajar UPT Bahasa PENS).

Di awal presentasinya Ibu Susi
menyajikan beberapa contoh budaya Jawa Timur dan kebiasaan- kebiasaan umum masyarakat
Surabaya. Namun beberapa saat kemudian ketika sesi pelajaran Bahasa Indonesia
suasana kelas menjadi riuh. Banyak di antara peserta berusaha memahami Bahasa
Indonesia dengan menirukan perkataan yang diucapkan oleh beliau, seperti
kalimat “Selamat Pagi”, “Berapa banyak”, “Pergi ke…” , dll. Seketika tawa pun meledak karena ada beberapa
peserta yang cadel bahkan tidak bisa mengucapkan huruf-huruf konsonan bahasa
Indonesia. Akhirnya kalimat yang keluar dari mulut mereka pun terdengar aneh.
Bahkan, di akhir sesipun ada peserta yang bertanya bagaimanakah mengucapkan I love You dalam bahasa Indonesia.
Pertanyaan terakhir ini pun disambut dengan riuh tepuk tangan seluruh peserta.

Pasca sesi ini pun peserta
yang tadinya masih saling diam mulai kelihatan akrab satu dengan yang lainnya.
Mereka tampak saling bercakap-cakap membicarakan materi training esok hingga
hal-hal peribadi seputar kehidupan mereka di Negara asalnya.

Mr. Suzuki, perwakilan Konjen
Jepang di Surabaya menyatakan bahwa Pelatihan ini sebagai bentuk kontribusi
Pemerintah Jepang dalam mengupayakan pengembangan Sumber daya manusia di
kawasan Asia Afrika. Sehingga, diharapkan pasca pelatihan ini secara content,
setelah para peserta ini kembali ke Negara asalnya banyak ilmu yang bermanfaat
yang dapat diambil oleh Negara-negara itu untuk mengembangkan dan membangun IT
di negaranya disamping terbentuk ikatan sosial secara global yang akhirnya
dapat lebih menyatukan masyarakat di dunia ketiga. (Humas PENS)

wpChatIcon
EnglishIndonesian