"eepisAwal Desember ini, PENS telah melakukan kerjasama dengan 2 instansi, yaitu Kejaksaan Tinggi Jatim dan Politeknik Negeri Samarinda. Kerjasama ini merupakan suatu bentuk kesiapan PENS dalam memfasilitasi peningkatan kualitas SDM.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut adanya penerapan IT di segala bidang. Ke depan, kesiapan data dalam bentuk elektronik beserta permasalahan yang berhubungan dengan teknologi lainnya rasanya selalu akan terkait dengan IT. Temasuk di antaranya Komputer forensik dan Cyber crime. Untuk itu Kejaksaan tinggi Jatim Rabu lalu, 2 Desember 2009 melaksanakan penanda tanganan MOU dengan PENS. Acara yang berlangsung singkat ini dihadiri oleh Direktur PENS, Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng, Ph.D, Pembantu Direktur Bidang Kemitraan dan Komunikasi M.Syafrudin, ST, M.Eng beserta jajaran pimpinan Kejaksaan Tinggi Jatim.

“Sebagai awal kerjasama, kami minta PENS memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan pranata computer bagi staf kami dari kantor Jatim, Bali and Nusa Tenggara,” ungkap Asisten Pembina Kejati Baginda Polin Lumban Gaol, SH mewakili M. Farela Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim seusai acara. Pelatihan ini akan berlangsung mulai 2 – 15 Nopember dengan materi seputar Pengenalan Komputer, Perancangan Web dan Jaringan Komputer.

Sehari sesudahnya, 3 Desember, PENS kembali melakukan MOU dengan Politeknik Negeri Samarinda, juga dalam upaya peningkatan SDM. Program yang disepakati adalah penyelenggaraan Program Diploma 4 Lintas Jalur dengan model Distance Learning. Menurut M. Syafrudin, ST, M.Eng program ini resmi, sesuai dengan Kepmendiknas No. 107 th. 2001 tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak jauh.

Saat ini PENS juga sedang bekerjasama dengan Polman Timah Bangka Belitung (untuk pengembangan Prodi Mekatronika) dan Politeknik Negeri Banjarmasin (untuk pengembangan prodi teknik Informatika). PENS sebagai induk, akan menyiapkan dosen pengajar beserta materi yang dapat diunduh melalui website. Sesuai amanah Kepmendiknas no. 107 PT induk harus bekerjasama dengan PT mitra yang dapat diakses oleh calon mahasiswa. Disamping wajib memiliki laboratorium sehingga praktikum dapat diselenggarakan sendiri, PT Mitra juga dapat melaksanakan proses administrasinya sendiri. “Selain itu, yang paling utama disiapkan oleh sekolah mitra adalah mahasiswa yang memiliki kemauan dan mandiri, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar,” tambah Dadet.

Dengan komposisi 3 minggu online dan 1 minggu tatap muka langsung maupun video converence, Dadet optimis proses belajar mengajar tetap dapat berlangsung baik. “Sistem ini sudah umum di Amerika. Ada University pusat dan University partner, sehingga tidak harus ke universitas pusat,” imbuh mantan Pembantu Direktur Bidang Akademik PENS ini. Keuntungan lainnya adalah, mahasiswa dapat tetap belajar tanpa meninggalkan daerahnya karena untuk program ini lintas jalur pesertanya kebanyakan telah bekerja (lulusan D3, red.), selain perkuliahan yang dapat dilangsungkan dimana saja melalui Mobile Phone maupun Warnet. (humas)

wpChatIcon
EnglishIndonesian