EEPIS Online, Masa
jabatan Dr. Ir.Titon Dutono sebagai direktur PENS pada bulan Mei akan berakhir.
Menjelang usai masa jabatannya, PENS tengah disibukkan mencari pengganti
direktur yang baru untuk periode 2009-2013. Dari 25 dosen yang mendapat hak
untuk mencalonkan diri, hanya 4 calon yang menggunakan haknya yaitu Ir.Nonot
Harsono, MT, Dr. Dadet Pramadihanto, Phd, Son Kuswadi, Dr.Eng, dan Dr. Ir.
Endra Pitowarno, M.Eng.
Penyampaian visi dan misi diawali
oleh Dadet Pramadihanto, melalui presentasinya yang berjudul “Meningkatkan
Kapasitas, Modernisasi, Mutu dan Layanan Untuk Menggapai Daya Saing Global.â€
Beliau menekankan visi misinya pada target perencanaan, 3 pilar diknas, dan
kerjasama. Pak Dadet yang sedang menjabat sebagai Pembantu Direktur I ini akan
segera mengupayakan transisi PENS dari BLU menjadi BHP agar dapat diproses
secepatnya oleh pemerintah. Yang menarik adalah, lulusan S3 Osaka University
Jepang ini juga merencanakan akan membuat
Wakil direktur menjadi 4, wakil direktur I, wakil direktur II, wakil direktur
III, wakil direktur IV.
Sedikit berbeda saat presentasi
beralih pada Endra Pitowarno. Calon direktur yang saat ini juga sedang menjabat sebagai ketua prodi
Mekatronika mempresentasikan mengenai isu korporasi, isu kesejahteraan, isu
program, dan isu kepemimpinan dengan lebih menceritakan sejarah kemajuan PENS
dari pimpinan direktur pertama kali yaitu Bpk. Santo sampai direktur saat ini
Bpk. Titon Dutono. Jika dalam era direktur Bapak Nuh periode 1997-2001 dan
2001-2005 mampu mendirikan program D4, dan dalam era direktur Bapak Titon
periode 2005-2009 berhasil mendirikan jurusan prodi baru yaitu Prodi D4 Teknik
Komputer, Prodi D4 Mekatronika dan Prodi D3 Multimedia Broadcasting maka untuk
ke depannya PENS dalam kepemimpinannya akan memiliki program MST pula.
Kabar mengejutkan datang dari
Kaprodi Multimedia Broadcasting Nonot Harsono. “Jangan pilih saya!†Dengan tegas Nonot
Harsono membuka presentasi visi dan misinya. Beliau mengundurkan diri sebagai
calon direktur. Pengangkatannya dalam Badan Regulasi Teknologi dibawah naungan
Depkominfo menjadi isu salah satu alasan pengunduran diri tersebut.
Namun ketua jaringan UPT PENS ini
kembali mengingatkan pentingnya kompak seperti yang ia cantumkan dalam
presentasinya Kompak Itu Penting. PENS
menjadi besar karena kekompakkan dan beliau berharap untuk ke depannya seluruh
civitas PENS tetap menjaga kekompakkan itu. Selain itu, salah satu dosen yang
telah mengajar di PENS sejak tahun 1989 berinisiatif untuk pengadaan bantuan pengobatan dan bantuan
sosial bahkan kalau perlu dibuat semacam Bank PENS untuk mewadahi seluruh
bantuan sosial kepada warga PENS yang tidak mampu.
“Pimpinlah PENS dengan kasih
sayang, bukan dengan tangan besi.†Kalimat terakhir di akhir presentasinya
untuk siapapun nantinya yang menjadi direktur PENS.
Suasana sedikit mencair ketika Son
Kuswandi calon direktur keempat mempresentasikan visi dan misinya. Dosen bidang
Kendali yang juga menjadi sekretaris Depkominfo ini lebih romantis dibandingkan
ketiga calon sebelumnya.
“Cinta….cinta…. segala sesuatu harus didasari
dengan cinta. Solid….Solid…!!†ujarnya yang kontan membuat seluruh yang hadir
disana tertawa. Calon ini, selalu memberikan bahasa cinta di setiap
presentasinya. “When the rate of change outside exceeds the rate of change
inside, the end is in sight (Jack Welch).â€
Sesuai dengan semboyannya, Pak Son menginginkan perubahan yang efektif dari
seluruh aspek.
Yang menarik adalah pada akhir
acara, ada pembagian doorprize untuk seluruh karyawan dan dosen yang hadir saat
itu.
Begitu berwarna penyampaian visi
dan misi calon direktur PENS tahun ini, dan semoga Direktur yang baru nanti
juga dapat memberikan warna baru bagi PENS. Siapapun direktur yang terpilih
mari kita dukung sepenuhnya, karena seberapapun konstribusi kita akan sangat
berharga bagi kemajuan PENS. (su’i/billi)