Sesi tanya jawab dibuka selama
105 menit untuk 2 sesi. Sesi pertama diberi kesempatan untuk 3 orang yang
bertanya.
Pertanyaan pertama disampaikan
oleh Bpk Hari mengenai pelayanan kepada warga PENS khususnya dosen dan karyawan
yang selama ini dinilai lebih dominasi ke arah kekuasaan. Kemudian salah satu dosen
jurusan Teknik Telekomunikasi ini juga mempertanyakan mengenai efektifitas
rapim (rapat pimpinan) dan rapat senat yang diadakan rutin tetapi wujud hasil dari
rapat tersebut tidak banyak yang bisa dirasakan.
Menanggapi itu, ketiga calon
direktur (karena satu calon yaitu Bpk.Nonot
telah mengundurkan diri, maka tinggal 3 calon) memberi jawaban ;
Dari Pak Dadet, pelayanan memang
sudah seharusnya memang diberikan kepada warga PENS dengan sebaik-baiknya.
Mengenai rapim dan rapat senat, beliau menegaskan tidak mungkin rapim dan rapat
senat dihapuskan karena setidaknya minimal
di dalam rapat itu terjadi komunikasi dan ada update informasi terbaru
dari setiap jurusan.
Pak Endra menjawab, “Pemimpin merupakan
seseorang yang ada di barisan paling depan dalam setiap kondisi. Meskipun dalam
kondisi yang soro. (red.menderita/susah)â€.
Beliau mengingatkan juga tentang tradisi untuk setiap perintah selalu didahului
dengan kata “tolong†karena itu merupakan salah satu wujud dari pelayanan. Menanggapi
masalah rapim dan rapat senat beliau menjawab, “Kita mempunyai banyak program,
tetapi energi tidak jalan.â€
“Pemimpin harus siap menderita
dan pemimpin harus bisa meneladani khalifah Abu Bakar As Siddiqâ€, ujar Pak Son.
Tidak jauh berbeda dengan Pak Dadet, untuk masalah Rapim dan Rapat senat tidak
mungkin dihapuskan. “Jika hal itu dihapuskan, maka organisasi yang ada di dalam
PENS tidak akan pernah terjalin suatu komunikasi.†Ungkap Pak Son dengan gaya
khasnya.
Menanggapi pertanyaan Pak Sauki,
ketiga calon akan mengusahakan hal itu
tetapi tetap harus melewati prosedur-prosedur yang ada.
Pertanyaan terakhir di sesi
I datang dari Bu Ratna, tentang kemungkinan karyawan juga bisa
menjadi pendamping direktur.
Sekali lagi, ketiga calon
direktur menjawab tidak tertutup kemungkinan bagi karyawan untuk menjadi pendamping
direktur dengan ketentuan yang berlaku.
Dari perwakilan mahasiswa
menyampaikan yang berkenaan dengan masalah sosialisasi program Diploma 4 ke
BUMN. Jika PENS menjadi BHP, sampai sejauh mana mahasiswa dapat terlibat dan
bagaimana menjaga komunikasi antara manajemen dengan mahasiswa. (su’i/billi)