EEPIS-Online, Tepat
pukul 15.40 dilaksanakan Running Test II untuk KRI dan KRCI. Berbeda dengan
Running Test I, pada saat Running Test II seluruh aksi dari setiap robot akan
mendapat penilaian dari pihak juri. Penilaian juri ini akan menentukan hasil
drawing bagi tim KRI dan KRCI.

                    

 


Mode Test KRI mengawali
Running Test II. Seluruh tim KRI mendapat waktu 5 menit untuk mencoba lapangan.
Terlihat bahwa seluruh tim KRI berusaha mencoba menyeimbangkan antara robot
otomatis dengan robot manual untuk membawa robot traveler menuju bedug kemudian
menabuhnya. Sebagian besar robot masih mengalami kesulitan. Terutama ketika
melewati rintangan yang berupa gundukan layaknya gunung. Banyak robot yang
terjatuh ketika mendakinya.

Mode Test Running II
ini tidak didahului dengan proses pengukuran ataupun penimbangan seperti halnya
Mode Test pada saat Running Test I. Namun, hal yang mesti diingat bagi setiap
tim adalah pesan dari juri saat Running Test I berakhir. Juri mengatakan bahwa
masih banyak robot yang berat ataupun tingginya melebihi batas maksimum yang
ditentukan. Oleh karena itu, juri mengingatkan agar setiap tim tidak melanggar
aturan yang telah ada. Jika hal ini tidak dihindari, esok pada saat
pertandingan sesungguhnya berlangsung, robot dengan sangat berat hati tidak
dapat mengikuti pertandingan.

Selesai Mode Test,
robot KRI melakukan simulasi sesuai dengan pertandingan sebenarnya. Robot akan
bertanding dengan counting timer On,
2 tim tiap run dan akan dinilai. Tampak 2 tim yang memang telah diunggulkan sejak
awal, yakni PENS dan ITS yang berhasil menabuh bedug dengan waktu kurang dari
satu menit.

Disisi lapangan KRI,
tim-tim dari divisi KRCI, seperti Battle, Expert Single dan Senior  juga melaksanakan Running Test II. Running
Test II ini akan dinilai dan mempengaruhi hasil urutan untuk robot terbaik tiap
divisi. (ent)

 

wpChatIcon
EnglishIndonesian