EEPIS-Online,
Tepat pukul 12.00 siang, pertandingan Kontes Robot Seni Indonesia
dilanjutkan untuk babak semifinal. Ada 4 tim yang akan bertanding,
MARAWIS (Univ. Bhayangkara Surabaya), Luviouzo (Univ. Gajah Mada
Yogyakarta), ELIT (Institut Teknologi Nasional Malang) dan SRI
(Politeknik Elektronika Negeri Surabaya). Keempat tim tersebut akan
berjuang memperebutkan tiket menuju final KRSI 2009.
Laga
pertama antara MARAWIS melawan Luviouzo. Kedua robot ini sama-sama
menggunakan sensor (telinga) untuk mendeteksi suara lagu Bubuy Bulan.
Sinkronisasi antara lagu dengan gerakan untuk MARAWIS lebih baik
dibandingkan Luviouzo. Ketika musik tiba-tiba berhenti, MARAWIS mampu
menghentikan tariannya sejenak dan melanjutkan lagi pada saat musik
kembali didendangkan. Sedangkan Luviouzu tidak mampu menghentikan
tariaanya pada saat lagu tiba-tiba berhenti. Akhirnya juri memutuskan
MARAWIS yang berhak masuk menuju final.
Pertandingan
terakhir antara ELIT dengan SRI. ELIT sang penari ngebor ini
lagi-lagi mengundang tawa. Laga ini memang saat menegangkan. Karena
keduanya memiliki kas yang sama untuk menang. Untuk tarian, memang
SRI lebih unggul dari ELIT. SRI mampu menari dengan lemah gemulai dan
gerakannya pun bervariasi. Untuk sinkronisasi lagu pun SRI lebih
baik. Namun, karena ELIT menggunakan sensor (telinga), yang memiliki
nilai lebih dibanidingkan menggunakan kabel, juri memutuskan ELIT lah
yang berhasil melaju ke putaran final.
Dua
tim yaitu MARAWIS dan ELIT akan bertemu di final. Namun sebelum
pelaksanaan final, bagi tim yang kalah akan kembali bertanding untuk
memperebutkan juara tiga.
Luviouzo
di sudut biru dan SRI di sudut merah bersiap-siap untuk menari. Musik
Bubuy Bulan pun mengiringi tarian robot-robot ini. Pada saat satu
menit menjelang berakhir, Luviouzo tiba-tiba saja mengeluarkan asap.
Dengan kelenturan tariannya, SRI berhasil merebut juara III.
Babak
puncak antara MARAWIS dan ELIT siap dimulai. Di sudut merah berdiri
MARAWIS dan di sudut biru berdiri ELIT dengan tubuhnya yang bongsor.
Kedua robot ini sama-sama menggunakan sensor (telinga). Maka dari
itu, variasi gerakan atau derajat kebebasan dan sinkronisasi yang
akan menjadi penilaian utama juri. Sinkronisasi kedua robot ini
sama-sama baik. Namun, dalam setiap pertandingan pasti ada yang
terbaik. Akhirnya mayoritas juri memilih ELIT sang penari ngebor
sebagai pemenang Kontes Robot Seni Indonesia 2009. (ent/ hum)