EEPIS
Online, (04/08) Pada dasarnya adalah system pengaman ruangan. Menggabungkan
Ilmu computer vision dengan computer control, dimana kamera seolah-olah dapat
melihat dan merespon seketika saat penyusup masuk ke dalam ruangan. Respon yang
diberikan adalah langsung menembak penyusup yang datang.
Dalam acara
Final Project Competition, alat milik Candra Uji W.P mahasiswa PENS jurusan
Teknik Informatika ini diperagakan. Anda akan melihat sebuah laptop dan seperangkat
alat pistol dilengkapi kamera pengintai di atasnya. Project Tugas Akhir dengan
judul Simulasi Penembak Jitu Dengan
Metode Colour Tracking bermain dengan menyeleksi citra gambar yang masuk ke
dalam ruangan. Citra gambar tersebut mensimulasikan orang-orang tertentu yang
dianggap penyusup. “Alat akan terus mengejar dan menembak hingga
penyusup roboh.†Jelas Candra kepada para juri saat mendemokan alatnya.
Prinsip kerja
cukup sederhana, namun tidak sesederhana saat membuatnya. Pasalnya, mahasiswa
yang tengah menunggu hasil penilaian Sidang Tugas Akhir ini membutuhkan waktu
3-4 bulan untuk membuat seperangkat alat ini. Belum ditambah masa-masa pusing tujuh keliling ketika menemui
kesulitan mengatasi kekurangan computer vision untuk mengantisipasi factor
cahaya yang dapat mempengaruhi perubahan warna.
“Untuk
teman-teman yang ingin menyempurnakan alat ini, saya sarankan untuk mengganti
motornya dengan motor crop agar gerak kamera dapat lebih cepat saat
mengintai.â€,ujar Candra.
Tidak menutup
kemungkinan, aplikasi alat ini akan sangat membantu instansi-instansi yang
ingin menjaga ruangannya agar lebih safety. Terlebih masih hangatnya kasus
teroris membuat pemerintah dan masyarakat harus lebih waspada, tentu pantaslah alat
ini untuk dilirik.
Candra sendiri
harus mengeluarkan kocek 3 – 4 juta untuk membuat alat ini hingga selesai.
Namun kocek yang ia keluarkan terbayar sudah, karena melalui alat tembak jitu
Candra berhasil meraih juara II dalam FPC 2009. Selamat! (su’i)