EEPIS-Online, Seleksi tim robot jelang tahap akhir, yaitu sesi wawancara. Tes wawancara akan dilaksanakan sore ini, Kamis (08/10). Pertanyaan yang diajukan meliputi kesiapan mental, perilaku, kemampuan kerja sama tim dan kemampuan akademik, elektronika dan pemograman. Dari tes inilah akan terlihat sosok yang benar-benar tepat menjadi anggota tim robot.

Secara kuantitas, jumlah
pendaftar tahun ini berbeda jauh dibanding tahun lalu. Tahun lalu berjumlah 240
orang. 
"line_tracer_berita2.jpg"Sedangkan tahun ini berkisar setengah dari jumlah tahun lalu, sebanyak
119 orang. Ketika ditanya mengenai penurunan jumlah peserta seleksi, Dwi Kurnia
Basuki M.Kom selaku ketua panitia menjelaskan,”Secara kuantitas memang berbeda jauh
dari tahun lalu, tapi pada hakekatnya sama saja. Tahun lalu jumlah pendaftar
240 orang dan yang mengikuti TPA hanya 111. Tahun ini peserta berjumlah 119 dan
yang mengikuti TPA sebanyak 102 orang. Tidak jauh berbeda, bahkan secara
kualitas, tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Terlihat dari banyaknya
mahasiswa yang menggunakan mikro untuk membuat line tracer. Tahun lalu, line
tracer
tidak diwajibkam menggunakan mikro”.

"battle.JPG"Pihak panitia pun sebenarnya
memberikan keringanan bagi peserta. Mereka yang belum mengikuti tes dikarenakan
beberapa sebab, dapat melapor dan menyusul untuk menjalani tes. Panitia tidak
menerapkan sistem gugur. “Setiap peserta yang belum mengikuti tes, dapat
menyusul kemudian. Mungkin karena sudah merasa pesimis dahulu, akhirnya mereka
tidak jadi mengikuti tes”, jelas Pak Dwiki, sapaan akrab Dwi Kurnia Basuki,
M.Kom.

Kontes robot tahun 2010 ini
banyak mengalami perubahan dari tahun 2009. Tahun 2010 ini, Kontes Robot Cerdas
Indonesia Divisi Expert Single ditiadakan. “Entah apa yang menjadikan alasan
panitia pusat sehingga meniadakan divisi ini,” ungkap Pak Dwiki. Kabar baiknya
adalah, kini tidak hanya Kontes Robot Indonesia yang dapat tampil hingga Go Internasional. Kontes Robot Cerdas
Indonesia Divisi Beroda dan Berkaki pun dapat menjelajah sampai luar negeri.
Juara 1 KRI akan mewakili Indonesia di Mesir. Sedangkan juara 1 KRCI Divisi
Beroda dan Berkaki akan mewakili Indonesia di Amerika Serikat.

Yang masih menjadi kekurangan
pada seleksi kali ini adalah tidak adanya tes khusus untuk KRSI. Tes ini masih
umum untuk semua kategori robot. “Kedepannya kami berharap agar ada tes 
artistik atau estetika khusus untuk KRSI”, ujar Pak Dwiki.

Ada
sepuluh juri yang turut andil menyeleksi seluruh peserta. Mereka diantaranya
adalah Fernando Ardilla, S.ST, Bima Sena Bayu D, S.ST, Setiawardhana, ST dan
lainnya. Mereka-mereka inilah yang akan menjadi pembimbing tim robot mendatang.(dha)

wpChatIcon
EnglishIndonesian