"bantuan_TA_huawei.jpg"EEPIS-Online, Selasa (22/12),Namanya Muhammad Nuruddin, mahasiswa LJ IT ini tidak pernah mengira dirinya yang berhak mendapat beasiswa penelitian dari HUAWEI sebesar 4,5 juta. Lelaki asal Balikpapan tersebut merupakan mahasiswa yang ditugaskan oleh Politeknik Cilacap untuk menyelesaikan studi D4 di PENS. Pria berusia 29 tahun ini juga tidak menyangka dirinya satu-satunya yang mendapat dana sebesar 4,5 juta. Bertempat di Ruang Sidang Lt.II gedung D4, 19 mahasiswa PENS mendapat beasiswa penelitian dari HUAWEI.

"bantuan_TA_huawei_2.jpg"HUAWEI, perusahaan tersebut untuk
pertama kalinya bekerja sama dengan PENS dalam rangka pemberian bantuan dana penelitian kepada mahasiswa yang sedang menyelesaikan
tugas akhir atau sering disebut TA. Jumlah dana bervariasi untuk setiap
mahasiswa. Mahasiswa yang sedang menyelesaikan TA Hardware mendapat dana
sebesar 3,2 juta, sedang TA Sofware mendapat dana 1,2 juta. Total dana yang
diberikan kepada mahasiswa PENS sebesar 45 juta.

Tes beasiswa HUAWEI terdiri dari dua
gelombang. Gelombang pertama diikuti sekitar 150 mahasiswa. Lolos gelombang
pertama adalah Muhammad Nuruddin, dengan dana bantuan 4,5 juta. Sedangkan tes
gelombang kedua diikuti sebanyak 30 mahasiswa. 
Lolos gelombang kedua sebanyak 18 mahasiswa. Perbedaan dana bantuan
penelitian mahasiswa yang mengikuti gelombang pertama dan kedua ini, menurut
Asdir III karena peserta yang diambil adalah peserta yang akan memulai TA. "Tapi, rata-rata peserta sudah hampir menyelesaikan TA nya. Padahal, pihak Huawei meminta khusus yang baru akan memulai TA. Bebas, TA bidang software atau hardware.", ujar Miftahul Huda. Berbeda dengan beasiswa gelombang dua, sudah dibedakan antara TA software dan Hardware. "Biaya untuk mengerjakan hardware tentu lebih besar dibandingkan software, karena itu beasiswanya pun juga lebih besar.", lanjut beliau.

"bantuan_TA_huawei_3.jpg"Dana sebesar 4,5 juta menurut
Muh. Nuruddin akan ia gunakan untuk menyelesaikan TA-nya yang berjudul Perancangan dan Pembuatan Sistem Sertifikasi
Guru
. Hal pertama yang akan ia lakukan dengan uang tersebut adalah
memperbaiki laptopnya yang rusak. Sisanya akan ia gunakan untuk biaya
sehari-hari bersama anak dan istrinya yang tinggal di Surabaya juga.

Bapak satu anak ini awalnya  sempat ragu menerima beasiswa HUAWEI. “Saat
wawancara, banyak hal yang saya tanyakan. Seperti kemungkinan penerima beasiswa
ini harus bergabung dengan HUAWEI ketika lulus atau ada ikatan-ikatan lainnya
dengan HUAWEI. Saya lakukan ini  karena
setelah lulus saya harus kembali ke Poltek Cilacap untuk mengabdikan ilmu yang
saya dapat di PENS. Ternyata beasiswa ini murni bantuan HUAWEI kepada mahasiswa
yang sedang melakukan penelitian agar tetap semangat menyelesaikan TA. Tidak ada
ikatan apa-apa,” ucapnya menutup perbincangan.(dha/sui)

wpChatIcon
EnglishIndonesian