Ujang merasa pertandingan tahun ini sangat fair dibandingkan tahun
lalu, karena tahun ini robot benar-benar berjalan secara otomatis dan
dijalankan oleh juri. "Jadi kemungkinan untuk curang sangat kecil."
tambah mahasiswa D3 jurusan IT ini. Sebagai persiapan menapakkan kaki
di Jakarta, tim yang beranggotakan Aji Seto (4 D4 IT) dan Farid (2 D4
Elin) akan menambahkan beberapa program untuk mengatasi berbagai
kondisi yang tidak terduga saat di lapangan. "Bagusnya program yang
disiapkan belum tentu bagus saat di tempat pertandingan.
Ada berbagai
kondisi lapangan yang tidak disangka-sangka jadi kami akan memperbaiki
program-programnya. Kami akan membuat robot ini secerdas mungkin agar
dapat bertanding dengan baik." jelas Aji. Ketika ditanya mengenai
target, dengan kompak seluruh anggota tim optimis akan menjadi juara
nasional tahun ini. Keberhasilan TENSAI tentu tak lepas dari rahmat
Allah SWT dan bimbingan para dosen pendamping,yang setia menemani dari
awal hingga saat ini. "Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh
teman-teman agar kami lebih semangat dan dapat tampil maksimal saat
bertanding di Jakarta." Pesan Farid kepada seluruh
teman-temannya.
Begitu juga dengan Gho-zie dan Ahza, menurut hasil sementara dari para dewan juri, keduanya juga akan menyusul TENSAI untuk bertanding dengan juara regional lain. Gho-zie mampu menyelesaikan 5 tugas dalam waktu kurang lebih 1700 dibanding dengan tim saingan terdekatnya dengan 2 tugas dan diselesaikan dalam waktu 1500. Hasil ini membawa Gho Zie menduduki peringkat teratas hasil sementara KRCI Putaran 3 Divisi Expert single.
Ahza, Divisi Expert Swarm juga telah menyelesaikan tugas nya untuk menemukan bayi dengan cepat, yaitu sekitar 102 dari lawan terdekatnya sekitar 176. Sehingga menurut hasil sementara ini Ahza juga akan menyusul ke Jakarta.(su i/phie)