Persiapan yang telah dilakukan oleh tim bervariasi. Mulai dari persiapan robot, strategi, fisik hingga mental tim pun dilakukan. Tribudi Santoso, ST, MT selaku Pembantu Direktur III PENS menyatakan bahwa pertandingan ABU ROBOCON 2008 tahun ini kurang menarik. Hal ini disebabkan kemampuan intelegesi robot kurang diperhatikan. "Pertandingan kali ini bisa dibilang mudah karena hanya mengandalkan kekuatan dan kecepatan robot, tetapi hal ini menjadi tidak menarik lagi, karena pemenang pasti dapat ditebak"ungkap Tribudi. Namun Tribudi tidak menyangkal adanya kemungkinan Tim dari India yang tidak ingin kehilangan gelar juaranya. Selama diumumkannya kegiatan ABU ROBOCON 2008 hingga hari ini telah terjadi pergantian aturan / rule dari pihak panitia penyelenggara (India, red). Pergantian itu diantaranya adalah posisi start awal permainan yang di India boleh dilakukan di dalam arena. Sementara aturan lain yang diubah adalah diperbolehkannya robot manual dan otomatis bergendongan sejak di garis start.
Ditanya mengenai target, Fernando Ardilla S.ST menyatakan tim Jump-be tidak mematok untuk menang GOVINDA (Posisi sempurna dengan poin tertinggi dimana ketiga butter terangkat). "Yang penting Tim Indonesia harus berjuang untuk menang, meskipun menang hanya dihitung pada perolehan poin," kata Fernando. Pembimbing tim ini menyatakan siap berangkat dan berjuang untuk ABU ROBOCON 2008. "Kalau sama-sama diadu, kita siap. Kalah dan menang urusan belakang, yang penting berjuang dahulu. Meskipun untuk itu robot tim Jump-be harus hancur pun tidak mengapa," tambahnya.(HUMAS EEPIS)