EEPIS-Online, Seperti tahun-tahun sebelumnya, PENS memiliki jagoan-jagoan yang siap tempur dalam Kontes Robot Indonesia 2011. Pada tanggal 7-8 April 2011 nanti, putra terbaik PENS akan berlaga dalam ajang robot Kontes Robot Indonesia Regional IV dengan tema "Larungan". Prestasi PENS dalam meraih juara bertahan KRI selama sebelas kali berturut-turut tidak diraih dengan mudah. Hasil karya robot yang dibuat, tentu tidak lepas dari keterampilan , kreativitas, dan keringat para anggota tim. Tim ini terbentuk dengan seleksi yang sangat ketat, mulai dari pengajuan proposal, test tulis, wawancara, hingga tes psikologi. Dari sekian banyak mahasiswa PENS yang mendaftar, hanya 7 orang mahasiswa PENS yang terpilih sebagai tim KRI 2011. Mereka terdiri dari tiga mahasiswa jurusan Teknik Elektronika (Elka), dua mahasiswa jurusan Teknik Komputer (Tekkom), satu mahasiswa Teknik Telekomunikasi (Telkom),dan satu mahasiswa Mekatronika (Meka). Mereka adalah Rodik Wahyu Indrawan (Elka) sebagai Team Leader, Muhammad Ridwan (Tekkom) sebagai Driver, Arga (Elka), Yusuf (Elka), Rian (Meka), Rifki (Tekkom), dan Rio (Telkom). Dari 7 mahasiswa tersebut, empat mahasiswa merupakan tim robot tahun lalu, dan tiga lainnya merupakan pendatang baru.
Menjadi anggota tim tidak sekedar mencari gengsi. Banyak cerita suka dan duka yang dialami oleh tim ini, mulai dari awal mereka terbentuk hingga menjelang lomba saat ini. Salah satu kendala dalam tim ini adalah pembagian jadwal pengerjaan robot dengan jadwal kuliah mereka. Mengingat PENS memiliki jam perkuliahan yang sangat padat, mulai pukul 08.00 hingga 16.30. Dengan jadwal kuliah itu, para anggota mengerjakan robot mulai pukul 22.00 malam hingga 04.00 dini hari, "Itu jadwal rutin kita, tapi karena menjelang hari H, kita menambahkan waktu untuk pengerjaan robot ini, dari pukul 09.00 pagi sampai pukul 15.30 sore", tukas Rodik.
Meskipun begitu, para anggota tim merupakan generasi penerus terpilih yang pasti adalah mahasiswa yang mampu membagi waktu antara kuliah, bersosialisasi, dan waktu khusus untuk mengerjakan robot. Tidak ada perlakuan khusus para dosen, karena secara akademis mereka tetaplah mahasiswa. Jadi, jangan heran ya, kalau mereka disebut jagoan , karena meskipun sibuk mengerjakan robot, mereka masih bisa mengikuti perkuliahan. "Capek pasti ada. Tapi, karena kami punya visi misi yang sama yaitu
ingin mengharumkan nama PENS, rasa capek itu jadi hilang. Ditambah lagi,
banyak teman-teman yang mendukung kami, langsung kembali semangat
deh!", terang Rodik.
Selain itu, ada juga masalah intern tim sendiri, seperti perbedaan pendapat tentang ide pengerjaan robot, dan perselisihan kecil antar anggota tim. Tapi hal itu bisa bisa diselesaikan dengan baik dan mereka bisa menyelesaikan robot yang nanti akan bertanding. "Perbedaan pendapat merupakan salah satu keunikan tim kami, karena semakin banyak pendapat yang ada, semakin banyak variasi yang dapat kita pakai untuk pembuatan robot. Kerja sama tim itu sangat penting", tambah Rodik.
Apa yang mereka lakukan sekarang , juga tidak lepas dari dukungan dari alumni tim robot tahun-tahun sebelumnya. Sering sekali alumni tim robot mengunjungi adik-adik mereka, memberikan bimbingan secara mental agar pada saat pertandingan, tim tidak hanya siap secara teknis, tapi juga secara mental, karena untuk menjadi Tim Robot KRI PENS, memang menbutuhkan mental yang sangat kuat.
Tim Robot KRI PENS juga tidak lupa dengan para supporter yang selalu dengan setia mendukung mereka. "Kami merasakan dorongan semangat yang sangat kuat dari supporter Tim Robot PENS nanti, hal inilah yang membuat semangat kita semakin tinggi, sehingga kita harus berjuang secara maksimal untuk menang", ujar Rodik. (dip/sui)