Kontes Robot Seni Indonesia 2011, Keluwesan Yogyakarta tidak hanya pada masyaraktnya saja, kini kelembutan daerah istimewa ini juga ditularkan pada robot-robot Indonesia. Melalui Kontes Robot Seni Indonesia, robot-robot humanoid akan bergerak luwes menarikan tari Klono Topeng yaitu tarian khas dari Yogyakarta.
Dari segi gerakan tari topeng lengger atau klono topeng mempunyai beberapa gerakan dasar diantaranya gerakan tanjak, seblak sampur, trecek, klat bahu, ngurai rikmo (mengurai rambut), berhias, laku bambangan, ulap kanan kiri, dan penutup.
Sesi putaran pertama KRSI, dimulai dengan penampilan tim Panji
Asmarabangun dari Universitas Indonesia dan tim Gamaro dari Universitas
Gajah Mada. Kedua robot ini mampu melalui jalur pandu hingga di kotak
kedua dengan gerakan yang luwes.
Jalur pandu disediakan dengan tiga kotak sebagai tempat pemberhentian
sejenak. Sementara lagu instrument diputar oleh panitia, tim juri akan
berkelling untuk memberikan nilai untuk setiap robot tim peserta yang
didasarkan pada beberapa kategori, antara lain :
a. Kemampuan sinkronisasi robot bergerak sesuai alunan music yang disediakan oleh panitia
b. Variasi gerakan robot
c. Penampilan bentuk luar robot
Jika dibandingkan dengan Gamaro, robot Panji mampu bergerak lebih
variatif. Mulai dari lambaian tangan, goyang kepala, dan lekukan kaki.
Gerakannya pun lebih lentuk, hingga menyerupai penari sebenarnya.
Namun, jika dibandingkan dengan kecepatan mengikuti jalur pandu,
robot Gamaro lebih unggul. Ini terlihat, ketika Gamaro sampai lebih dulu
di kotak kedua. Desain kedua robot ini juga tampak atraktif. Keduanya
mengenakan busana adat penari Klono lengkap dengan topeng merah dan
rambut lebat panjang.
Desain serupa juga dikenakan oleh tim dari PENS dengan robotnya yang
bernama Abimanyu. Lengkap dengan selendang warna merah dan kuning.
Kemudian celana batik panjang. Sayangnya, saat menari robot ini
kehilangan keseimbangan sehingga sering terjatuh. Hingga di detik
terakhir, variasi gerakan Abimanyu juga tidak terlalu banyak.
“ Berdasarkan pertimbangan juri, Abimanyu lebih unggul. Sehingga PENS
berhak menang atas Be-Mask2 dari STMIK Teknorat Bandar Lampung.”, ujar
Bayu Gigih Prasetyo, selaku ketua juri KRSI 2011.
Kontes Robot Seni Indonesia merupakan suatu ajang kompetisi
perancangan dan pembuatan robot yang disertai dengan unsur-unsur seni
dan budaya bangsa yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertamakali
diadakan pada tahun 2009 yang mengangkat tema Robot Penari Jaipong dan
pada tahun 2010 dengan mengangkat tema Robot Penari Pendet. Setiap tim
peserta yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen
pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu atau beberapa robot yang
terkoordinasi untuk menampilkan seni budaya yang diinginkan sesuai tema
kontes. (sui)