EEPIS-Online, KRI – KRCI – KRSI Nasional 2011, Aroma sebelum pertandingan, sudah diwarnai suasana ketat dan steril. Ini terlihat dari , penjagaan ketat di awal pintu utama oleh beberapa satuan keamanan kampus dan security. Secara eksplisit tersirat, tidak semua orang boleh memasuki Grha Sabha Pramana.

Jika di flash back tahun-tahun sebelumnya, H-1 sebelum acara, arena pertandingan masih terbuka untuk umum. Berbeda dengan tahun ini, Universitas Gajah Mada (UGM) selaku tuan rumah, sudah mensterilisasi sejak di agenda running tes. Hanya peserta dan panitia saja yang boleh memasuki gedung arena. Di awal, sistem ketat ini sempat mengganggu para crew yang harus membantu tim nya menyiapkan robot.

Terlebih bagi para penonton, yang ingin menyaksikan simulasi pertandingan. “Wah, kecewa dong. Padahal saya sudah nunggu dari pagi buat lihat running tes ini. ”, ujar salah satu mahasiswa.

Namun, panitia UGM berusaha menjelaskan maksud sterilisasi area ini pada konferensi pers. "Menengok pengalaman dua tahun lalu, saat kami menjadi tuan rumah. Begitu banyak penonton berjubel di sekeliling lapangan. Dan, ini sangat mengganggu para peserta saat akan memulai running tes. Karena itu, kami memberlakukan sistem ini.", ujar Listin, selalu Humas UGM. Namun pada akhirnya, panitia mengijinkan beberapa penonton yang memiliki identitas jelas untuk menyaksikan jalannya running tes di atas tribun.

Running tes merupakan ajang uji coba robot di arena pertandingan yang sebenarnya. Biasanya digunakan untuk mengadaptasikan robot dengan lapangan dan mensikronkan kembali program-program yang telah dibuat. Disini, para peserta lomba robot KRI, KRCI, dan KRSI diberi kesempatan untuk mencoba robot di lapangan. Jika running tes sudah seketat ini, bagaimana dengan suasana di pertandingan besok?  (sui)

wpChatIcon
EnglishIndonesian