Running Test KRI, KRCI, dan KRSI 2011, Persiapan serangkaian lomba Kontes Robot Nasional 2011 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta telah berjalan. Banyak insiden menarik yang terjadi, terutama pada saat running test pertama.
Start awal running test dimulai dari robot Humanoid. Perlu
diketahui, divisi ini merupakan divisi baru yang dilombakan sebagai
pengganti divisi battle. Dari seluruh percobaan, belum ada satu pun
robot Humanoid yang mampu memasukkan bola ke gawang lawan, termasuk
robot E-1205 dari PENS.
Ada beberapa tim yang sengaja tidak menjalankan robotnya selayaknya
robot soccer player pada, karena mereka berusaha untuk mengadaptasikan
robot dengan lapangan di arena perlombaan. Salah satunya adalah tim
E-1205 dari PENS.
"Kami ingin melihat kondisi lapangan lebih dulu, sebelum mencoba
bermain.", ujar Afi, salah satu anggota tim dari PENS. Hal yang sama
juga dilakukan oleh hampir seluruh tim yang melakukan running test.
Sementara itu, ada kejadian menarik menjelang running test KRI.
Tiba-tiba terjadi pemadaman listrik di Grha Sabha Pramana. Meskipun
hanya sebentar, namun hal ini cukup menjadi sorotan dari beberapa tim.
Acara konferensi pers sempat terganggu sesaat karena hal itu. Sedangkan,
peserta di lapangan langsung riuh.
Setelah itu, terjadi kesalahan juga pada jenis lampu penerangan untuk
KRCI. Panitia menyediakan lampu dengan warna cahaya kuning. Kuning
menjadi warna yang menyerupai warna api. Tentu saja, itu sangat
mengganggu kinerja sensor robot yang akan memadamkan api. Akhirnya,
running tes untuk untuk KRCI divisi Beroda dan Berkaki terpaksa ditunda.
Meski begitu, seluruh tim berusaha bermain sportif dan tidak
memojokkan panitia. Bahkan beberapa tim KRI bermain cukup gesit. Salah
satunya, tim KRI PENS. Robot otomatis P-Next sudah dapat meletakkan
candle light flame dengan kondisi river yang bergoyang. Semoga kondisi
ini dapat bertahan hingga PENS bisa menjadi juara lagi pada KRI tahun
ini. (dip/sui)