EEPIS-Online, Selasa(20/09) rangkaian tes rekrutmen anggota tim robot PENS kembali digelar. Kali ini panitia mengadakan tes trial Line Tracer sebagai lanjutan dari proses sebelumnya, tes pemrograman. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengetahui kemampuan peserta dalam bidang hardware.

"Trial Line Tracer ini dapat menilai sejauh

"Line_Tracer___team_robot.JPG"

mana peserta memahami aspek hardware. Penilaian didasarkan pada waktu dan kecepatan line tracer itu sendiri." Ujar A.R. Anom Besari, S.ST. selaku perwakilan juri.

Bertempat di Hall D4, sebanyak 44 mahasiswa dari seluruh jurusan mengikuti proses seleksi. Acara dimulai pukul 17.00 dan berakhir pukul 18.00 WIB. Sebelum melakukan trial Line Tracer mereka pada lintasan yang telah disediakan, tampak berbagai persiapan dari peserta. Persiapan dimulai dari kelengkapan komponen, ketajaman sensor, hingga uji coba lintasan.

Pada saat uji coba, kurang lebih 35 Line Tracer berhasil melaju memutari lintasan, dan 8 line tracer gagal. Hal unik terjadi ketika line tracer dari kedua mahasiswi yang melakukan trial bertabrakan. Hal ini menjadi sorotan karena hanya dua perempuan dari seratus peserta yang mengikuti test seleksi ini dari awal.

"Ya, memang hoki-hokian ya kalau sudah di lapangan. Hal terburuk bisa terjadi karena kesalahan teknis maupun non-teknis. Bukti nyata ya seperti line tracer saya ini, awalnya baik namun ketika diuji kok banyak delay." Kata M. Romadhon dari kelas 4 D4 Teknik Elektronika A.

Tidak berhenti hingga tes Line Tracer saja. Masih ada beberapa rangkaian proses seleksi yang harus dijalani peserta. Selanjutnya, akan diumumkan nama-nama yang akan lolos ke seleksi tahap workshop.

Di akhir acara tes trial ini, seluruh line tracer dikumpulkan karena nantinya pada tahap wawancara peserta diharapkan mampu menjelaskan apa yang terjadi dengan line tracernya jika delay atau gagal. (sat/ryo/dip)

wpChatIcon
EnglishIndonesian