EEPIS-Online, Usia muda bukanlah sebuah halangan untuk terus berkarya. Di usia seperti ini, sudah seharusnya untuk terus mengembangkan potensi untuk berinovasi. Hal ini telah dibuktikan oleh Yoga Haryuna. Mahasiswa tingkat 4 Jurusan D4 Elektronika ini berhasil meraih Juara Harapan I dalam Lomba Karya Inovatif Teknologi Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI 2011. Bersama partnernya Kharisma Tinanda Putra, Yoga berhasil membawa pulang trofi dan sejumlah uang sebagai tanda kemenangan untuk PENS. Mereka berhasil mengalahkan 16 finalis lainnya di ajang bergengsi ini.
Berawal dari ide iseng. Yoga mendaftarkan formulir pendaftaran lomba kepada pihak Menpora awal Agustus 2011. Menunggu beberapa tidak dikonfirmasi, Yoga sempat berpikiran bahwa karyanya tidak lolos. Namun sekitar dua minggu sebelum pelaksanaan, Yoga dihubungi pihak panitia bahwa dirinya berhasil lolos ke tahap final. Untuk selanjutnya berangkat ke Batam pada tanggal 23-24 November 2011. Finalis berjumlah 19 yang berasal dari seluruh perguruan tinggi dan instansi di Indonesia. Idenya yang dinilai inovatif, langsung didanai oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebesar 1,5 juta rupiah.
"Saat itu saya kaget, karena waktunya terbatas. Saya langsung mempersiapkan segala sesuatunya semaksimal mungkin untuk jadi pemenang." Ujar Yoga pada kesempatan wawancara.
Sempat ketinggalan alat di Surabaya dan kesulitan di bagian pengolahan sinyal, namun akhirnya Yoga berhasil merangkai alatnya dengan sempurna dan ditetapkan sebagai pemenang Juara Harapan I. Kedepannya, alat yang diciptakan ini akan mendapatkan hak paten dari Menpora untuk kemudian dipublikasikan. Secara langsung, Yoga akan mendapatkan royalti sebagai keuntungan penjualan alatnya.
"Saya sangat bersyukur dan senang atas kemenangan ini, terutama keluarga saya. Kedepannya saya ingin fokus ke tugas akhir saya, semoga tugas akhir ini bisa selesai tepat waktu. Amin." (sat/mel)