EEPIS-Online, Rabu (15/12) PENS menggelar kuliah tamu di Teater. Kali ini, alumni PENS yang bertindak sebagai pembicara. Yaitu Bapak Gunaris, owner dari PT. Otomasi menjadi narasumber dalam kuliah tamu bertemakan "The Lastest Technology of Surverillance". Acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) Elektronika tersebut disambut antusias oleh civitas akedemika PENS.
Besarnya antusias dari peserta sangat terasa , beberapa mahasiswa dan panitia tampak berdiri pada bagian belakang Hal ini ditunjukkan dengan jumlah peserta yang hadir melebihi kapasitas ruang teater.
Kuliah tamu tersebut membahas Teknologi Surveillance , yang merupakan teknologi yang digunakan untuk pemantauan perilaku baik seseorang maupun instansi demi tujuan public security dan law enforcement. Materi yang disampaikan antara lain mengenai GPS Tracking dan Interceptor. GPS tracking adalah teknologi yang memungkinkan untuk mengetahui dimana posisi objek secara tepat menggunakan bantuan satelit GPS yang mengitari bumi. Sedangkan interceptor merupakan teknologi penyadapan handphone demi penegakan hukum. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Gunaris juga menceritakan pengalaman dan kenangannya selama menjalani perkuliahan di PENS. Alumni D3 Elektronika angkatan 2006 ini menceritakan beliau bangga menjadi alumni PENS. Banyak alumni politeknik yang menjadi engineer luar biasa. Selepas mengenyam pendidikan di PENS beliau melanjutkan studi S2. Sekarang beliau memiliki perusahaan sendiri yaitu PT. Otomasi.
"Politeknik adalah almamater saya", tutur beliau dn sela sela menyampaikan materi kuliah umum ini.
Dalam momen tersebut beliau juga membagi kiat suksesnya dalam menjalankan usaha , menjelaskan bahwa ada tiga tahapan yang dilalui untuk menjadi seperti dirinya saat ini. Antara lain Professional – Amfibi – Entrepreneur. Pada tahapan profesional beliau bekerja secara professional. Pada tahap amfibi, beliau tetap menjalankan pekerjaannya akan tetapi beliau juga menjalankan usahanya sendiri. Setelah matang, beliau baru memasuki tahap entrepreneour yakni memulai wirausaha sendiri.
Di akhir akhir acara , beliau memberikan tantangan kepada mahasiswa PENS. Khususnya yang sedang menjalani tugas akhir, untuk membuat alat interceptor. Beliau berjanji bahwa akan menanggung biaya riset asalkan alat interceptor yang dibuat bisa berfungsi dengan baik. (rob)