EEPIS-Online(18/12), Bermain Game merupakan hal yang digemari oleh sebagian besar orang, terutama kalangan anak muda. Selain sebagai sarana bermain dan refreshing, game juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif. Memainkan game sudah biasa, namun bagaimana jika kita dapat membuat game yang akan kita mainkan tersebut sendiri ?.
Hal itu yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa PENS yang tergabung
dalam komunitas EEPIS Game Developer Community (EGDC). Sabtu(17/12) dan hari ini EGDC mengadakan pelatihan bertemakan
"Developing Game using WPF".
Pelatihan ini diikuti sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai jurusan di PENS. Dalam pelatihan ini, para peserta dijarkan untuk membuat Game menggunakan Windows Presentation Manager (WPF). WPF adalah salah satu teknologi dari Microsoft yang dapat melakukan rendering User Interface(Multimedia dan animasi) pada aplikasi Windows. Pelatihan ini diawali dengan presentasi mengenai pengenalan game dan WPF oleh Edo Aditya Novendi, mahasiwa jurusan Teknik Informatika PENS dan dilanjutkan dengan pembuatan game desktop dengan WPF.
"Dalam membuat game hal utama yang harus dilakukan adalah melihat kebutuhan user, jangan asal-asalan", tutur Edo. Selain itu Edo juga menjelaskan bahwa dalam membuat game terdapat beberapa pihak yang terlibat yakni developer, retailer dan publisher.
Setelah itu para peserta diajak mempraktekkan pembuatan game secara langsung. Peserta diajarkan membuat game cara sederhana dengan WPF. Terlihat semangat dan antusias mereka mengikuti pelatihan di hari itu, sebagian besar peserta dapat menyelesaikan gamenya sampai tahap finishing, walaupun terdapat beberapa yang masih kesulitan untuk proses codingnya.
Pelatihan ini dibagi menjadi dua hari dan menjadi dua bagian, hari pertama untuk pembuatan game desktop dan pada hari kedua untuk game mobile windows phone. Selain mendapatkan konsumsi dan sertifikat panitia juga menyiapkan reward lain yang spesial untuk peserta yang dapat membuat game terbaik. "Pelatihan ini diadakan untuk mengenalkan kepada peserta bagaimana membuat game yang sederhana dan mudah dipelajari sehingga selepas pelatihan ini para peserta dapat mengembangkannya sendiri.", ujar Yafi salah satu panitia EGDC.(rar/arf)