EEPIS-Online(12/05), Laga bergengsi robotika di tingkat regional IV Indonesia sudah memasuki hari pelaksanaan. Setelah pertandingan KRCI divisi beroda usai, robot cerdas divisi berkaki menjajaki pertandingan.
Sama halnya dengan divisi sebelumnya. Tim memiliki target serupa yaitu bertugas memadamkan api. Tim yang tampil pertama adalah dari tuan rumah sendiri yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan robotnya yang bernama Victory. Sayangnya Victory tampak kebingungan untuk dapat keluar dari home sehingga Victory tidak dapat menemukan titik api yang telah ditentukan karena terjebak dalam satu ruangan.
Tim berikutnya yang menyusul adalah EILERO (EEPIS Intelligent Legged Robot) dari PENS. Desain robot yang unik dan cukup lincah ini tampaknya belum berhasil memadamkan api. Meskipun melakukan retry, si robot mungil ini belum dapat menemukan titik apinya.
Selanjutnya, disusul tim dari Politeknik Madiun dengan NACHULA, nama robotnya. Tampaknya tidak hanya tim robot saja yang dag dig dug menunggu si NACHULA beraksi namun supporter dari Politeknik Madiun ini juga merasakan hal yang sama sembari berteriak "Bismillah… Ayo NACHULA…" ujar salah satu supporter NACHULA. Sayang sekali harapan tak seindah kenyataan. NACHULA tidak bisa memadamkan api.
Ulil Albab, nama robot dari Politeknik Negeri Malang rupanya tampil dengan memesona di trial kali ini. Ulil Albab dapat memadamkan api serta back to home dengan apiknya. Selain Ulil Albab, ada DOME dari Universitas Muhammadiyah Malang yang tampil cukup prima di pagi ini. DOME dapat keluar dari home dan menemukan sumber api serta memadamkannya dalam waktu 2 menit 16 detik. Dan total waktu yang diperlukan DOME untuk memadamkan api serta kembali ke home sekitar 3 menit 45 detik.(mel/aik)