EEPIS-Online (12/05), Di babak terakhir KRCI divisi berkaki ini, si mungil nan gesit EILERO, nama robot dari PENS, tampil lebih atraktif. Tampak ketika tombol start di tekan EILERO sudah berjalan meninggalkan home dan berusaha mencari titik api. Meskipun pada akhirnya EILERO harus melakukan retry, namun tidak menyulutkan semangat EILERO dalam menemukan sumber api. Terbukti hanya dalam waktu 38 detik EILERO mampu memadamkan api. Sayangnya si mungil ini tidak mampu kembali ke home karena salah satu sensor di kakinya mengalami kesalahan pembacaan. "Iya, robotnya tidak bisa kembali (home-red) karena eror di salah satu sensornya." ujar salah satu tim KRCI divisi berkaki dari PENS ini. 

"legged3.jpg"Ulil Albab, nama robot dari Politeknik Negeri Malang, rupanya harus gigit jari. Sepertinya si robot sudah mulai lelah untuk memadamkan api. Tampak ketika berlaga di babak penyisihan kedua, Ulil Albab tampil sangat memukau. Namun, tidak pada babak penyisihan terakhir ini. Ulil Albab terlihat kebingungan menemukan titik api, setelah berjalan perlahan-lahan sobot pun akhirnya menemukan titik api yang dimaksud. Sayangnya waktu sudah habis dan Ulil Albab tidak bisa memadamkan apinya serta kembali ke home.

 

Ketika disinggung mengenai perubahan kondisi robot di babak penyisihan terakhir ini, Toni salah satu tim KRCI menerangkan bahwa, rata-rata pada pertandingan di babak terakhir ini si robot kesulitan menemukan titik api serta memadamkannya. Kemungkinan terbesar karena pengaruh dari perubahan ruangan. Dimana tadinya ruangan tidak begitu terang mendadak berubah sangat terang oleh kemilau dari lampu-lampu sorot di sekitar panggung sehingga dapat mempengaruhi pembacaan sensor oleh si robot.(mel)

 

wpChatIcon
EnglishIndonesian