EEPIS-Online, Hari Selasa tepatnya tanggal 29 Mei 2012 kemarin telah diadakannya pemilihan presiden EVC (Electric Vehicle Community). Komunitas yang ada di Program Studi Teknik Elektro Industri ini dulunya merupakan bagian dari divisi riset dan teknologi Himpunan Mahasiswa Elektro Industri. Namun semenjak tahun 2008 EVC mulai berdiri sendiri sebagai komunitas. Banyak hal yang masih perlu dibenahi di tubuh EVC ini. Baik dari segi manajerial maupun dari segi pengembangan risetnya. Sebab itulah masing-masing kandidat calon presiden EVC ini dimana keduanya berasal dari yang sama, dan memiliki pandangan yang sama demi kemajuan EVC kedepannya. Mereka adalah Hardhani Eko Kurniawan dan Izzat Daroini.

"EVC_mobil_listrik.jpg"Muhammad Adib Hadiyan Shah, kepala divisi Motor EVC, menghimbau kepada masing-masing kandidat untuk tidak menganggap ini sebagai persaingan yang dapat menjatuhkan satu sama lain. Melainkan, persaingan ini ada untuk mencari yang terbaik dari semua yang baik. Adib, sapaan akrabnya yang malam itu dalam sambutannya mewakili M. Bangun Nugroho (presiden EVC 2011-2012), menerangkan bahwa siapapun yang terpilih nantinya sebagai orang nomor satu di EVC ini sama-sama saling membantu dalam pengembangan EVC sendiri.

Pemilu yang dihadiri oleh 34 DPT ini memang terkesan unik. Sebelum DPT mecoblos, diharapkan mendengarkan kampanye lisan terlebih dahulu dari masing-masing kandidat. Kampanye yang berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.45 ini menghasilkan suara Draw ketika perhitungan suara dilakukan. Karena genapnya jumlah DPT sekaligus kapabilitas dari masing-masing calaon yang cukup apik, membuat pemilih yang tidak hanya dihadiri oleh angkatan 2009-2011 ini bingung. Sehingga perolehan suara masing-masing calon presiden EVC sama-sama kuatnya. M. Bangun Nugroho, selaku presiden EVC, meginstruksikan kepada panitia untuk menunda 5 menit guna memutuskan kelanjutan pemilunya.

Tidak adanya aturan yang jelas menganai pemilu ini membuat masing-masing calon mempunyai program kerja membuat haluan dasar yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan EVC di periode kepengurusannya. Sehingga harapannya komunitas ‘Merah’ ini dalam meutuskan segala sesuatunya tidak berdasarkan culture atau tradisi semata melainkan berdasarkan aturan yang jelas yang telah disepakati bersama.

Setelah berunding selama ±5 menit antara panitia, dan presiden EVC sendiri, memutuskan diadakannya pemilu ulang dengan jumlah DPT 31 orang. Sebelum dilakukannya pemilu ulang ini para kandidat diberi studi kasus mengenai keloyalitasan terhadap EVC jika sedang menjalani TPPA. Dari kerealistisan jawaban Izzat, salah satu Capres, mengenai studi kasus tersebut mengantarkannya menjadi Presiden EVC 2012-2013. Dari 31 DPT, sebanyak 17 orang memilih Izzat.

Raut wajah gembira pun menghiasi wajahnya. Salah satu hal yang membuatnya sedih adalah karena tidak adanya base camp EVC. “Namun, meski demikian, saya akan tetap mengemban amanah ini dan melaksanakan dengan baik hingga terwujudnya EVC yang maju, Amin,” doanya. (ai/sat)

wpChatIcon
EnglishIndonesian