EEPIS-Online, Bertempat di Lapangangan Merah, selasa (05/06) pada pukul sudah menunjukkan 16.40 WIB yang artinya pertandingan penutup futsal EEPIS Championship, antara ELIN (Elektro Industri) melawan ELKA (Elektronika) siap dimulai. Setelah ± 3 tahun tidak bertemu di laga penutup ini, masing-masing kedua belah pihak berusaha tampil maksimal. Mulai dari persiapan pemain hingga supporter yang turut meramaikan pertandingan pun juga tak kalah penting untuk diperhatikan. 

"PENS_Championsip.JPG"Di awal pertandingan, ELIN berhasil mencatak 1 gol. Namun, selang beberapa waktu kemudian ELKA bisa mengejar kedudukannya dengan mencetak 2 gol di babak pertama. Atmosfer pertandingan pun semakin memanas. Antar supporter saling bersahut-sahutan yel-yel guna memberi dukungan kepada para pemain yang sedang bertanding.

Pertandingan yang memakan waktu 2×20 menit ini benar-benar semakin memanas ketika waktu hampir habis. Hingga wasit sempat tidak bisa focus ketika salah satu pemain ada yang melakukan pelanggaran. Hal ini lah yang dapat memicu emosi dari para supporter. Untungnya, pertandingan dapat berjalan dengan mulus dengan perolehan skor 3-1 untuk ELKA.

Muhammad Yanwar Rifki, salah satu pemain dari ELKA menerangkan bahwa sejak dulu memang atmosfer pertandingannya seperti ini ketika ELKA Vs ELIN bertemu di final. Sehingga tidak heran penonton yang menyaksikannya pun hingga memadati seluruh lantai di gedung D3. Mahasiswa angkatan 2010 ini tidak kaget bahwa nantinya akan terjadi cek-cok antar supporter di akhir pertandingan seperti saat ini. Harapannya hanya satu, bahwa arogansi jurusan itu sah-sah saja asalkan tidak anarki.

Hal senada pun diungkapkan oleh presiden BEM 2011-2012, Nanang Kurniawan, yang di akhir pertandingan sempat turun kelapangan guna meluruskan kesalahpahaman antar supporter. Nanang, sapaan akrabnya, sangat menyayangkan sekali akan terjadinya kesalahpahaman ini. Mahasiswa semester 6, jurusan Elektronika ini sangat kecewa atas kinerja panitia yang kurang tegas terhadap peraturan untuk supporter sehingga hal kecil seperti ini bisa diminimalisir.

Kekecewaan terhadap kinerja panitia pun tidak hanya dirasakan oleh sang presiden, melainkan juga dari pihak pemain sebut saja, Amin. Mahasiswa semester 4 jurusan Elektro Industri ini sangat menyayangkan atas kurang sigapnya panitia dari segi keamanan khususnya untuk supporter. Ia menambahkan, bila perlu peraturan-peraturan untuk supporter di publish di mading atau media informasi lainnya. Sehingga tidak hanya pemainnya saja yang dapat bermain dengan fair namun juga supporternya. (aik/ade)

wpChatIcon
EnglishIndonesian