EEPIS-Online, Tak kenal lelah, mungkin itu adalah julukan yang pas untuk para tim suporter robot dari semua peserta KRN 2012. Teriakan suporter dari ujung utara hingga selatan tribun menggema hingga diluar Gedung Sasana Budaya Ganesha. Hingga terik matahari menyinari mereka pun di siang ini, para supporter pun tetap setia mendukung PENS. 

"IMG_6819.JPG"Ada hal yang berbeda dari penampilan supporter PENS kali ini. Drum! Ya, aksesoris wajib ini ternyata tidak diperbolehkan masuk kedalam arena tribun supporter. Panitia KRN 2012 memberikan klarifikasi bahwa pembawaan drum dinilai akan mengganggu jalannya pertandingan di Gedung Sabuga. Hal ini dibenarkan oleh ketua panitia, M. Syauqy. Namun, dengan segala kedewasaan, tim supporter mematuhi aturan yang berlaku dan segera mencari jalan pintas bagaimana cara menghebohkan PENS tanpa drum.

"Kita bisa mulai dari hentakan kaki, lalu tepuk tangan, dan lain lainnya, pokoknya everything for PENS lah," ujar Diana salah satu suporter.

Satu hal yang membuat tribun menjadi berbeda adalah terjalinnya persahabatan antara suporter PENS dengan tim suporter yang lain. "Kalau tahun lalu, kita musuh-musuhan, jadi kalau ada yel yel gitu pasti kita balas trus saling mengejek, tapi tahun ini enggak, sudah beda dong, persaingan pasti, tapi persahabatan itu lebih indah," tambah Diana. (ent)

wpChatIcon
EnglishIndonesian