6 Jam Bermotor, Pendaftar Asal Madiun Terdaftar Peserta UMPN

EEPIS-Online. Seperti telah diprediksi sebelumnya jumlah pendaftar di PENS hari ini meningkat. Pasca pengumuman SNMPTN tulis, pendaftar yang awalnya hanya 66 orang di hari sabtu (7/7) kini meningkat sejumlah 379 orang. Pendaftaran UMPN ini masih akan dibuka beberapa hari ke depan hingga jum at (13/7).

Pendaftar kali ini memang kebanyakan adalah peserta SNMPTN yang tidak lolos saringan. Mereka mencoba peruntungan dengan mendaftar di PENS, seperti Luthfi Ardiansyah. Pendaftar asal Madiun ini mendaftar setelah dirinya dinyatakan gugur di SNMPTN tulis. Meski harus mengendarai motor selama 6 jam perjalanan, dirinya mengaku sudah mantap mengikuti UMPN.

"Awalnya saya mengikuti seleksi SNMPTN, dengan pilihan jurusan Sendratasik (Sendratari dan music,red.) Universitas Negeri Surabaya, namun saya tidak diterima, "terangnya. Sambil melengkapi lembar isian form pendaftaran Luthfi yang berangkat diantar kakaknya ini terus menceritakan suka duka perjalanannya menuju PENS. Meski diburu waktu, dirinya masih menyempatkan diri melaksanakan ibadah sholat dhuhur dan ashar di sela perjalanan. "Tadi berangkat Pk. 10.00 dari Madiun dan baru tiba Pk. 15.30. Saya takut terlambat, "jelasnya sambil tersenyum mengetahui dirinya memang terlambat. Bagaimana tidak, loket pendaftaran telah tutup sejak Pk.15.00, sementara pengisian form pendaftaran di ruang teater masih dapat berlangsung hingga Pk. 16.00.

Petugas pendaftaran UMPN yang sigap pun segera melayani siswa jurusan Teknik Komputer dan Informasi program Multimedia SMK N 1 Wonosari ini. Segera setelah form diisi, Luthfi pun maju ke meja berikutnya untuk proses dokumentasi serta cetak kartu ujian. Proses pendaftaran pun berjalan cukup cepat, sekitar 15 menit saja. "Kami memberikan kemudahan karena yang bersangkutan berasal dari luar kota dan jauh. Kasihan jika harus pulang dan kembali lagi besok,"kata Pindharwati B., Kasubbag Akademik sekaligus panitia pendaftaran UMPN.

Walau tinggal dirinya seorang di ruang teater, namun semangat siswa penyuka multimedia ini layak diacungi jempol. Sebuah mimpi membutuhkan kerja keras dan perjuangan. Semoga berhasil Luthfi. (hum)