EEPIS-Online(16/04), Sudah cantik, ramah, tegas, cerdas pula. Mungkin empat kata itulah yang mampu menggambarkan sosok Sri Fatmawati, S.Si, M.Sc, Ph.D. Penerima Fellowship Internasional L Oreal-UNESCO For Women In Science (FWIS) 2013 ini khusus dihadirkan dalam rangka mengisi kuliah tamu di PENS. PENS pun menjadi tujuan pertamanya untuk berbagi pengalaman setelah pulang membawa penghargaan dari Perancis awal April ini.

Acara kuliah tamu ini bertempatkan di Gedung Teater PENS dan dimulai pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Hampir dari seluruh kalangan mahasiswa mulai mahasiswa 2012 hingga mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir, memenuhi kursi yang tersedia di Gedung tersebut. Dalam kuliahnya, Fatma -sapaan akrab Sri Fatmawati- banyak bercerita tentang pencapaian hidupnya, motivasi dan suka duka dalam meraihnya hingga membuatnya dikenal dunia saat ini.

Penelitian yang Fatma lakukan merupakan penelitian yang sengaja dibuat untuk mengikuti ajang tersebut. Ia tertarik menggali potensi keanekaragaman laut Indonesia yang kaya, sehingga ia memilih fokus pada penelitian spesies laut dari Samudera Pasific Indonesia. Banyak zat laut yang menjanjikan untuk dijadikan obat. Kemudian ia melirik batu karang, karena menurutnya batu karang adalah yang paling unik dari semua inverterbrata. Obat ini nantinya direpresentasikan berupa jamu yang berguna untuk pengobatan berbagai penyakit seperti malaria, infeksi, kanker bahkan Alzheimer.

Ibu dua anak yang baru saja menyelesaikan program Doktor di Kyushu University, Japan, 2011 lalu itu tidak hanya bercerita tentang penelitiannya, tapi juga memotivasi seluruh mahasiswa PENS agar tidak pernah patah semangat dalam mengejar mimpi. "Setiap orang harus memiliki roadmap harapan yang menjadi tujuan hidup, tanpanya tidak akan pernah hidup kita berjalan lancar," tuturnya.

Doktor yang juga dosen Jurusan Kimia-FMIPA ini juga bercerita bahwa ketekunan adalah merupakan kunci utama baginya untuk bisa mencapai langkah ini. Diam-diam, ternyata Fatma suka membaca paper-paper penelitian sebagai referensi dikala semua keluarganya sudah tidur, bahkan sampai pagi.

Sebagai pemenang internasional FWIS, Sri Fatmawati diberikan beasiswa senilai US$40.000 untuk jangka waktu hingga 2 tahun untuk melakukan penelitian di Institute of Natural Products Chemistry, National Center for Scientific Research (CNRS) di Gif-sur-Yvette, Perancis. Menurut PBB, sampai detik ini, di Asia hanya terdapat 18 persen ilmuwan perempuan. Kerjasama antara L Oreal dan UNESCO dibentuk untuk memberikan pengakuan bagi para perempuan peneliti yang berbakat, namun juga dukungan finansial dan forum publik untuk berbicara serta menjangkau sains lebih luas. "Saya bangga, karena saya telah terlegitimasi sebagai peneliti beneran bukan yang abal-abal, menjadi salah satu yang terbaik di dunia," kata Fatma disambut tepuk tangan para hadirin.

Selain doyan meneliti, wanita kelahiran Sampang, Madura ini juga gemar memasak. Ia juga banyak menulis resep bumbu masakan di blog pribadinya www.dapurfatma.blogspot.com. "Biasanya suka masak sama anak-anak semasa di Jepang, emang udah jadi hobi sih, masak itu menyenangkan," katanya sambil tertawa.(arn/rud/sat)

wpChatIcon
EnglishIndonesian