Abstrak
Sebagai sumber informasi, internet memberikan sumbangsih yang besar
pada kehidupan modern. Sayangnya, tidak semua informasi cocok untuk
semua kalangan. Sebagai contoh, informasi yang memuat perang,
kekerasan, obat-obatan terlarang, dan pornografi. Beberapa hal ini tidak
baik jika dikonsumsi oleh anak-anak.
Berbagai macam teknik filtering digunakan untuk menyaring informasi
ini. Beberapa diantaranya adalah filtering berbasis text dan nama domain.
Filtering berbasis text bekerja dengan mencari kata-kata kunci dan
menghitung bobotnya pada dokumen. Filtering berbasis domain
menggunakan daftar domain yang dianggap berbahaya. Kedua teknik ini
memiliki berbagai kelemahan. Filtering berbasis text tidak efisien jika
konten yang berbahaya adalah konten gambar dan video. Sedangkan
filtering berbasis domain membutuhkan sumber daya yang besar untuk
melakukan pengecekan pada setiap domain yang ada. Selain itu, tingkat
perubahan pada nama domain dan isinya sangatlah tinggi. Domain yang
memuat konten netral dapat berubah menjadi berbahaya kapan saja.
Penelitian ini menggunakan teknik pendeteksian gambar porno. Dengan
pendekatan ini, filtering dilakukan pada berbagai data yang berjalan melalui
jaringan. Sebuah komputer yang berdiri diantara pengguna dan internet
digunakan untuk menangkap dan memproses data ini. Dengan teknik ini,
tingkat pendeteksian gambar porno dapat mencapai 60%. Sedangkan tingkat
false positif mencapai 10%. Proses deteksi yang digunakan pada penelitian
ini memerlukan kemampuan komputansi yang tinggi. Gambar yang terdiri
dari 200.000 pixel memerlukan paling sedikit 3 detik untuk memprosesnya.
Penelitian lebih lanjut pada optimalisasi kecepatan diperlukan untuk
mengatasi kelemahan ini.

wpChatIcon
EnglishIndonesian