Selama ini pembelajaran huruf hijaiyah braille masih
memerlukan bantuan orang lain untuk mengajarkan huruf hijaiyah.
Namun demikian, alat bantu pembelajaran yang telah ada saat ini masih
kurang efektif karena membutuhkan pendamping dalam penggunaanya.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat media
pembelajaran elektronik yang prinsip kerjanya diadopsi dari kebiasaan
tuna netra dalam membaca huruf, yaitu dengan menyentuh huruf pada
alat serta dilengkapi output suara sebagai pengganti guru. Pada
penelitian ini menggunakan solenoid untuk membentuk huruf braille dan
menggunakan sensor sentuh untuk mendeteksi adanya sentuhan pada
huruf. Ketika sensor disentuh maka mikrokontroller akan membaca data
suara pada MMC melalui komunikasi SPI. Data suara dari MMC diolah
oleh mikrokontroller menggunakan DAC menjadi sinyal suara.
Penggunaan DAC sangat penting karena data suara yang tersimpan pada
MMC masih dalam bentuk digital. Untuk merekonstruksi sinyal digital
menjadi sinyal analog digunakan DAC (Digital Analog Converter).
Berdasarkan data survei yang telah dilakukan, penelitian ini mempunyai
tampilan huruf braille yang mudah dipelajari serta dilengkapi sinyal
suara dengan frekuensi sampling 8kHz yang dapat terdengar jelas oleh
pengguna. Sehingga 86% responden menyatakan bahwa alat Braille
Trainer sangat membantu proses pengajaran dan pengenalan huruf
Braille terhadap tuna netra.
Kata kunci: Hijaiyah, Braille, Tuna netra, Pembelajaran.