Video teleconference merupakan sarana berkomunikasi antar orang melalui media jaringan. Seperti kita ketahui bahwa video teleconference menggunakan bandwith yang cukup besar karena data yang dikirim berupa data video.
Penggunaan metode baru untuk video teleconference juga semakin dikembangkan. Metode yang dikembangkan berdasarkan efisiensi pemakaian sarana, seperti bagaimana caranya meminimalisasi pemakaian bandwith. Untuk meminimalisasi digunakan suatu teknik, yaitu data video tersebut diganti dengan data ordinat fitur wajah yang mengalami perubahan. Data tersebut akan disinkronisasikan terhadap gambar animasi 3D sehingga diperoleh animasi yang real time.Untuk mendapatkan sebuah model 3D, pertama kali dilakukan adalah clustering sampel kulit yang kemudian digunakan untuk pendeteksian titik-titik fitur wajah, dimana titik-titik tersebut digunakan sebagai dasar penjejakan titik. Data-data hasil penjejakan akan dikirimkan ke user lain untuk dibangun sebuah wireframe dan teksture mapping. Komunikasi ini bersifat dua arah atau lebih, sehingga tercipta suatu teleconference.
Dari seluruh metode tersebut, penelitian ini sudah dapat melakukan pendeteksian fitur-fitur wajah untuk dikirimkan dan menjadi pemodelan 3 dimensi. Sehingga dapat digunakan sebagai alternatif teleconfernce dengan bandwith yang kecil.
Kata kunci : pendeteksian titik-titik fitur wajah, penjejakan titik-titik fitur wajah, socket programming, teksture mapping