Memelihara tanaman hias kini telah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaan. Banyak bermunculan tanaman hias yang harganya relatif mahal, seperti anthurium jenis gelombang cinta yang harganya pada Januari 2010 mencapai 25 juta 1 potnya. Karena harga yang cukup tinggi pada tanaman ini, diperlukan pula perhatian yang ekstra untuk merawatnya [7]. Salah satu solusi yang ditawarkan kepada pembudidaya dan penjual anthurium adalah monitoring tanaman hias melalui Twitter. Keterangan pers yang dirilis ComScore menyebutkan dari 21 negara, populasi pengguna internet Indonesia menempati ranking pertama soal penetrasi di Twitter. Proporsi pengunjung Twitter asal Indonesia memiliki pangsa 20,8 persen [1]. Oleh karena itu, Twitter dapat menjadi salah satu sarana positif untuk mengamati keadaan tanaman sekaligus untuk chating dan menambah teman.Sebuah sensor kelembapan tanah berupa paku konduktor akan ditancapkan ketanah di dalam pot tanaman yang kemudian terhubungke ADC mikrokontroler. Dari sensor ini akan diketahui nilai tegangan analog yang akan mengindikasikan kelembaban tanah di dalam pot. Data tersebut akan dikonversikan menjadi tagangan digital oleh mikrokontroler kemudian diolah. Setelah itu data output dari mikrokontroler akan diteruskan ke konverter RS2323 to ethernet. Data ini akan melalui jaringan LAN untuk terhubung ke internet dan mengakses situs www.twitter.com tanpa melalui PC. Apabila tanaman telah disiram penuh, maka status akun tanaman di twitter akan tertulis ”Terima kasih telah disiram”. Apabila kelembaban tanah.berkurang, maka persentase kelembabannya akanmuncul di status twitter. Apabila tanah kering, maka status di twitter akantertulis“ Minta air…”. Alat ini mampu memonitoring kelembaban tanah secara otomatis setiap 12 menit sekali dengan persentase error sebesar 4%.
Alat Monitoring Kelembaban Tanah dalam Pot Berbasis Mikrokontroler ATmega 168 dengan Tampilan Output pada Situs Jejaring Sosial Twitter untuk Pembudid
by admin 2 | May 2, 2013 | Penelitian