Berdasarkan data Puslitbang Gizi tahun 2006, dua dari lima orang di Indonesia berisiko terkena penyakit tulang keropos ini. Osteoporosis kini menjadi masalah serius dan besar di Indonesia.Dengan berjalan kaki dapat memberikan beban bisa membantu menstimulasi tulang untuk berkembang.Namun demikian berjalan kaki harus dilakukan dengan aturan benar. Ada aturan-aturan yang harus dipatuhi agar berjalan kaki bisa berguna untuk terapi dan pencegahan penyakit osteoporosis yaitu aturan jumlah langkah kaki dengan interval waktu yang sudah ditentukan oleh bidang kedokteran. Dalam tugas akhir ini dengan pemanfaatan sensor accelerometer tiga axis membuat alat penghitung jumlah langkah kaki, kalori yang terbuang dan jarak tempuh yang bermanfaat sebagai terapi dan pencegahan penyakit osteoporosis sesuai dengan aturan pada osteoporosis serta hasil langkah kaki, kalori dan jarak tempuh yang ditampilkan di lcd dengan peringatan output suara berupa buzzer jika pengguna melangkah kurang dari 3000, 5000, 7000 dan 10.000 langkah dalam interval waktu tertentu. Dengan merancang alat yang portabel sehingga memudahkan pengguna dalam pemakaian alat ini yang diletakkan disekitar pinggang kanan, supaya tidak mengganggu pengguna dalam melangkah, serta dengan tingkat pendeteksian langkah dan jarak yang memiliki error kurang dari 10 % maka alat ini bisa dikatakan presisi untuk digunakan sebagai terapi osteoporosis.

Kata kuci : Osteoporosis , accelerometer, langkah kaki , jarak

wpChatIcon
EnglishIndonesian