Dari 85.601.351 kendaraan bermotor di Indonesia, 68.839.341 diantaranya adalah sepeda motor. Dan sekitar 60% penjualan sepeda motor di Indonesia adalah sepeda motor matic. Dalam proyek akhir ini diangkat sebuah permasalahan terkait jenis transmisi sepeda motor yang sudah banyak digunakan. Transmisi semi otomatis yang biasa diaplikasikan pada sepeda motor tipe cub(moped) memiliki kelebihan lebih hemat bahan bakar dibandingkan transmisi otomatis CVT yang diimplementasikan pada kebanyakan sepeda motor matic di Indonesia. Atas dasar tersebut proyek akhir ini mencoba mengkonversi sebuah sepeda motor semi otomatis menjadi sepeda motor otomatis dengan menambahkan perangkat robotic yang mampu memindahkan tingkat percepatan kendaraan berdasarkan kondisi yang ada. Dengan algoritma sistem pakar didapatkan tingkat akurasi perpindahan gigi yang cukup tinggi yaitu 76% perpindahan sempurna. Pada pengujiannya terjadi malfungsi sistem terjadi sebanyak 8 kali dalam perjalanan 56,2Km. Selebihnya implementasi aktuator ini memberikan penghematan bahan-bakar sebesar 11,1% dibandingkan Sepeda motor matic dengan transmisi CVT tetapi 11,5% lebih boros dibandingkan sepeda motor cub tanpa aktuator transmisi otomatis.