EEPIS-Online (8/6), Pertandingan kedua KRSI ini telah dilansungkan. Konsep pertandingan tidak jauh berbeda dengan pertandingan pertama. Pun tim lawannya juga sama dengan pertandingan sebelumnya. Hanya bertukar posisi saja yang awalnya di zona biru kali ini di zona merah.
ERISA yang diawal pertandingan tidak mampu memberikan hasil yang maksimal. Tidak demikian di pertandingan kedua. ERISA mampu menyuguhkan tontonan yang apik spesial untuk supporter PENSMANIA yang sudah jauh-jauh datang ke Semarang. Zona satu berhasil dilalui ERISA dengan sempurna. Menginjak zona kedua ERISA tidak mampu berhenti saat musik berhenti sejenak. Meski kedua kaki ERISA sudah berhenti namun tangan lentik ERISA masih saja menari-nari lalu berhenti. Alhasil ERISA tidak mampu berhenti sepanjang musik dihentikan.
"waduh, ga mandek." ujar dewi salah satu tim KRSI PENS lirih. Sambil tertunduk Dewi berusaha mengecek kembali program ERISA yang tidak bekerja. Di zona ketiga inilah ERISA mulai kehilangan keseimbangan sehingga ERISA mengalami retry satu kali sebelum terjatuh. Kali ini ERISA mampu mencapai zona tutup dengan gagahnya sembari bersimbah menghadap ke dewan juri. Tepuk tangan dan sorak sorai PENSMANIA langsung memecah keheningan Gor Jatidiri.
Lain halnya dengan Universitas Pendidkan Indonesia dengan robotnya yang bernama Isola. Kala pertandingan pertama Isola mampu meraih poin tertinggi (62.33) sedangkan ERISA (59.33) berada di urutan kedua, tidak demikian di pertandingan kedua. Isola mendapati penalti akibat menginjak zona kuning. Isola yang lincah ini akhirnya tidak bisa memberikan penampilan keduanya dengan maksimal.(ent)